Perlawanan Benny Tjokro Terdakwa Korupsi Jiwasraya Melalui Tulisan-Tulisan Tangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Benny Tjokrosaputro (Benny Tjokro) terdakwa kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya) kembali meluapkan isi hatinya. Kali ini curhatan Benny Tjokro terkait keterlibatan Grup Bakrie pada kasus Jiwasraya.
Benny Tjokro membuat pernyataan terbaru yang ditulis dan diserahkan kepada Bob Hasan, salah seorang tim kuasa hukumnya.
Bob Hasan kepada KONTAN, Senin (29/6) menyatakan bahwa pernyataan tertulis itu diterimanya saat mendampingi Benny Tjokro, Jumat (26/6) pekan lalu di Polda Metro Jaya.
Berikut ini adalah isi tulisan Benny Tjokro bertajuk "Fakta Berita", yang diberikan kepada Bob Hasan.
Baca Juga: Perjanjian Perdamaian Benny Tjokro & Nasabah Dinyatakan Sah dan Mengikat oleh Hakim
Fakta Berita
Saya berbicara ada dasarnya. Waktu diperiksa di Kejagung dan BPK, para penyidik (jumlahnya banyak) membuka dan menunjukkan data di depan saya.
Dari kejadian tersebut saya baru tahu bahwa saham saham Grup Bakrie sangat banyak dan diperoleh dengan harga jauh lebih tinggi.
Kemudian saya juga mengecek kebenarannya setiap ketemu terdakwa, pengurus-pengurus Jiwasraya. Jawabannya: Benar bahwa Jiwasraya banyak membeli/bertransaksi saham-saham Grup Bakrie terutama sebelum 2008.
Ketemu para terdakwa, pengurus-pengurus Jiwasraya terjadi setiap ada penjemputan (di perjalanan), di tahanan PN saat menunggu sidang di PN Jakarta Pusat, dan saat diperiksa di BPK.
Mengenai bapak Hexana tidak menyebut kepemilikan saham-saham Grup Bakrie (meski jumlahnya sangat besar) waktu di Panja, jawabannya hanya ada dua kemungkinan:
1. Pak Hexana sangat bodoh, sehingga menjabat setahun lebih tidak tahu isi perut reksadana milik Jiwasraya (rasanya tidak mungkin).
2. Melindungi pelaku dengan cara cari kambing hitam (siapa yang menyuruh?).
Baca Juga: Benny Tjokro merasa jadi korban ketidakadilan dalam kasus Jiwasraya, kenapa?
Sebelumnya, Benny Tjokro juga sempat menulis surat terkait kasus Jiwasraya, bertajuk "Rekayasa Dakwaan".
Berikut isi lengkap surat tersebut.
Rekayasa Dakwaan
Saya tidak pernah diajak meeting, bahkan ditelpon pun tidak pernah oleh manajemen Jiwasraya dan manajemen reksadana-reksadana Jiwasraya. Saya tidak kenal mereka dan tidak ada nama samaran sama sekali.
Bagaimana mungkin dengan kondisi seperti itu saya mengatur transaksi dari tahun 2008-2018 yang berjumlah belasan/puluhan triliun dan terjadi beribu-ribu kali? Bayangkan tanpa kontak sama sekali. Bisa juga dibuktikan dengan aliran dana.
Sangat jelas rekayasa menempelkan nama BT dan Hanson supaya bisa merampas aset BT dan perusahaan Tbk bernama Hanson.