Perlu Lebih Dari Sekadar Penurunan Tarif Bea Masuk Supaya RCEP Tidak Anyep

Jumat, 04 Desember 2020 | 19:52 WIB
Perlu Lebih Dari Sekadar Penurunan Tarif Bea Masuk Supaya RCEP Tidak Anyep
[ILUSTRASI. Pemerintah mesti melakukan diplomasi perdagangan dari sisi penurunan hambatan non tarif. REUTERS/Kham]
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar perjanjian dagang Indonesia bertambah sejak ditandatanganinya kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 15 November 2020 lalu. Agar tak cuma menambah portofolio, Indonesia perlu mendorong diplomasi perdagangan yang lebih greget. Misalnya soal hambatan non tarif atau non tariff measures (NTM) yang selama ini justru lebih banyak menjadi batu sandungan pelaku usaha.

RCEP adalah kerjasama negara-negara ASEAN dengan enam mitra negara lain. ASEAN seperti diketahui terdiri dari 10 negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos dan Myanmar. Sementara enam negara mitra adalah China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan India.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Tertekan Penurunan Daya Beli, Pengunjung Ancol Turun 12%
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:06 WIB

Tertekan Penurunan Daya Beli, Pengunjung Ancol Turun 12%

Daniel tak menampik, kondisi industri pariwisata dan rekreasi masih dihadapkan tantangan besar ke depannya.

 INA Fokus Investasi  di Lima Sektor Industri
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:03 WIB

INA Fokus Investasi di Lima Sektor Industri

INA memiliki komitmen investasi dengan mitra, yang mencapai senilai US$ 25 miliar yang tersebar di 15 negara

Strategi Berinvestasi ala Co Founder Juragan Material
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:00 WIB

Strategi Berinvestasi ala Co Founder Juragan Material

Graceila Putri, Co-Founder dan Chief Operating Officer Juragan Material berinvestasi pada instrumen yang dia pahami

Dari 3 Top Leaders IHSG Sepekan, Satu Saham Suspensi, Satu Saham di Pemantauan Khusus
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:00 WIB

Dari 3 Top Leaders IHSG Sepekan, Satu Saham Suspensi, Satu Saham di Pemantauan Khusus

IHSG mengakumulasi kenaikan 3,17% dalam sepekan terakhir. Bahkan IHSG menguat 9,37% dalam sebulan terakhir.

Menanti Dampak Berbagai Program Danantara ke Emiten BUMN
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 06:00 WIB

Menanti Dampak Berbagai Program Danantara ke Emiten BUMN

Danantara juga harus memperhatikan pelaksanaan program restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan tersebut agar jangan membebani  emiten BUMN 

Tantangan Ekonomi Bikin Otot Rupiah Mengendur di Pekan Ini
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 05:45 WIB

Tantangan Ekonomi Bikin Otot Rupiah Mengendur di Pekan Ini

Tantangan perekonomian dalam skala global maupun domestik masih membutuhkan dorongan kebijakan akseleratif melalui APBN maupun non-APBN.  

Dana Asing yang Kembali Jadi Penopang IHSG
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 05:40 WIB

Dana Asing yang Kembali Jadi Penopang IHSG

Indeks juga masih didorong oleh kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi, misalnya Prajogo Pangestu.

Konflik Geopolitik dan Tarif Resiprokal Berdampak ke Marketing Sales DMAS
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 05:32 WIB

Konflik Geopolitik dan Tarif Resiprokal Berdampak ke Marketing Sales DMAS

DMAS meraihmarketing sales Rp 580 miliar pada semester I 2025. Realisasi ini baru setara 32% dari target marketing sales tahun 2025.

Penyaluran KUR Belum Separuh Target
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 04:55 WIB

Penyaluran KUR Belum Separuh Target

Tahun 2025 sudah berlangsung separuh babak, namun penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sejumlah bank masih belum optimal. 

Efek Ekonomi Konflik Thailand dan Kamboja
| Sabtu, 26 Juli 2025 | 04:45 WIB

Efek Ekonomi Konflik Thailand dan Kamboja

Permintaan ikan Indonesia dari Thailand juga bisa berkurang, padahal Thailand menjadi pasar ekspor utama nomor 10 untuk Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler