Permintaan Domestik Meningkat, Sektor Manufaktur Mengalami Ekspansi

Jumat, 12 April 2019 | 07:42 WIB
Permintaan Domestik Meningkat, Sektor Manufaktur Mengalami Ekspansi
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor manufaktur melaju kencang selama kuartal pertama tahun ini. Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) untuk kuartal I-2019 sebesar 52,62%. Angka itu naik sedikit jika dibandingkan dengan posisi per kuartal IV -2018, yaitu 52,58%.

Perkembangan ini sejalan dengan perkembangan Nikkei Indonesia Purchasing Managers Index (PMI). "Rata-rata Nikkei Indonesia PMI kuartal I-2019 sebesar 50,40%," kata Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Kamis (11/4).

Peningkatan kinerja industri pengolahan tiga bulan pertama tahun ini didorong eskpansi sejumlah komponen. Utamanya, pada indeks volume pesanan sebesar 54,04%, indeks volume produksi sebesar 53,49%, dan indeks persediaan barang 53,29%.

Peningkatan volume pemesanan, berasal dari kenaikan permintaan domestik menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Peningkatan volume pesanan ini mengerek volume produksi dan persediaan barang jadi.

BI memperkirakan, industri manufaktur kuartal II-2019 ini masih terus ekspansif dengan indeks yang jauh lebih tinggi, yaitu 53,21%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kegiatan usaha industri pengolahan kuartal II yang meningkat dengan SBT 3,73%.

 Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani menilai, ekspansi manufaktur di kuartal I-2019 didorong oleh peningkatan konsumsi domestik karena ada persiapan pemilihan umum (Pemilu) dan persiapan puasa. Subsektor yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kertas, barang cetakan, makanan minuman.

Kini, tantangan ke depan menurut Shinta adalah melanjutkan ekspansi sektor manufaktur. Apalagi, indeks beberapa subsektor masih di bawah 50% seperti tekstil, barang kulit dan alas kaki, barang kayu dan hasil hutan lainnya. "Padahal mereka adalah sektor unggulan Indonesia untuk ekspor. Artinya, PMI naik karena konsumsi domestik. Sedangkan supaya resilient semua sektor sebaiknya positif, setidaknya di atas 50%," kata Shinta.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual optimistis, kinerja manufaktur melanjutkan ekspansinya di kuartal kedua tahun ini. Dari sisi eksternal, ketidakpastian mulai mereda sehingga optimisme konsumen dan pebisnis semakin meningkat. Selain itu, daya beli masyarakat relatif stabil, didorong kenaikan gaji aparatur sipil negara,

Bagikan

Berita Terbaru

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

Waskita Karya Menggarap  RSUD di Kalimantan Utara
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:28 WIB

Waskita Karya Menggarap RSUD di Kalimantan Utara

Ari juga bilang, pihaknya menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau.

INDEKS BERITA

Terpopuler