Pertemuan Dewan Eksekutif IMF Berakhir, Posisi Georgieva Belum Jelas

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 10:53 WIB
Pertemuan Dewan Eksekutif IMF Berakhir, Posisi Georgieva Belum Jelas
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, sebelum pertemuan bilateral disela KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF), Jumat (8/10), mengakhiri pertemuan yang berlangsung selama lima jam tanpa keputusan. Padahal, agenda pertemuan itu terbilang penting yaitu membahas masa depan Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva di IMF. Namun di akhir rapat, IMF menyatakan masih mencari informasi lebih lanjut tentang klaim bahwa dia menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data agar menguntungkan China.

IMF mengatakan telah membuat "kemajuan signifikan" dalam proses peninjauan terhadap skandal kecurangan data Bank Dunia. Namun dewan masih membutuhkan perincian yang lebih menjelaskan, agar bisa membuat kesimpulan tentang masalah Georgieva. 

Tidak segera jelas apakah dewan akan bertemu lagi sebelum dimulainya pertemuan tingkat tinggi IMF dan Bank Dunia minggu depan. Dalam pertemuan itu, Georgieva dijadwalkan menyajikan prakiraan ekonomi terbaru pemberi pinjaman global.

Baca Juga: Masa berakhirnya mata uang fisik dan uang tunai semakin dekat, ini penjelasan ekonom

Beberapa pemerintah Eropa mendukung ekonom Bulgaria itu untuk tetap menjadi kepala IMF pada pertemuan maraton hari Jumat, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Sedangkan kubu lain menyatakan masih butuh waktu untuk meninjau perbedaan di antara keterangan dari Georgieva serta hasil penyelidikan yang disusun firma hukum WilmerHale. Nama terakhir itu merupakan pihak ketiga yang disewa Bank Dunia untuk menyelidiki ketidakberesan data dalam laporan Doing Business andalannya.

Georgieva mengatakan dia telah menjawab semua pertanyaan dewan dan tetap siap membantu dewan saat menyimpulkan tinjauannya.

Georgieva dengan keras membantah hasil penyelidikan di saat ia menjabat sebagai kepala eksekutif Bank Dunia pada tahun 2017. Pengacaranya mengklaim bahwa penyelidikan yang dilakukan WilmerHale melanggar kode etik yang berlaku di Bank Dunia, karena Georgieva tidak mendapat kesempatan untuk menanggapi tuduhan tersebut. Pembelaan versi pengacara Georgieva itu dibantah oleh WilmerHale.

China belum mengomentari temuan laporan tersebut.

Baca Juga: Miliarder George Soros mengoleksi bitcoin tapi tidak banyak

Sebuah sumber di kementerian keuangan Prancis mengatakan, negeri itu akan untuk menyuarakan dukungannya bagi Georgieva pada pertemuan dewan. Inggris, Jerman dan Italia juga diperkirakan akan mendukung Georgieva, kata sumber lain. Georgieva juga menuai dukungan dari menteri keuangan di negara-negara Afrika.

Pejabat di kedutaan Prancis, Inggris dan Jerman di Washington tidak segera berkomentar. Kedutaan Italia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tetapi harapan untuk konsensus cepat tentang masa depannya di IMF memudar di tengah ketidakpastian atas posisi Amerika Serikat (AS). Kementerian Keuangan AS, yang mengendalikan 16,5% saham IMF, menolak berkomentar setelah pertemuan Jumat.

Juru bicara keuangan Kementerian Keuangan AS, Alexandra LaManna, mengatakan di awal pekan ini bahwa pemerintahnya mendorong perhitungan secara menyeluruh dan adil dari semua fakta dalam tinjauan yang sedang berlangsung. “Tanggung jawab utama kami adalah menegakkan integritas lembaga keuangan internasional,” katanya.

Rapat dewan eksekutif maraton hari Jumat, diadakan secara tertutup, mengikuti pertemuan panjang dengan Georgieva dan pengacara WilmerHale awal pekan ini..

Laporan investigasi WilmerHale yang disiapkan untuk dewan Bank Dunia menuduh bahwa ketika Georgieva menjadi CEO Bank Dunia pada tahun 2017, dia menerapkan "tekanan yang tidak semestinya" pada staf bank untuk membuat perubahan data pada laporan unggulan "Doing Business" untuk meningkatkan peringkat iklim bisnis China.

Dukungan Eropa penting karena kepala IMF secara tradisional dipilih oleh pemerintah Eropa, dengan pemerintah AS mencalonkan presiden Bank Dunia.

Prancis pada 2019 mendukung Georgieva, mantan pejabat senior Komisi Eropa, sebagai kandidat kompromi untuk memecahkan kebuntuan atas penerus Christine Lagarde, yang sekarang menjadi presiden Bank Sentral Eropa. Dia adalah orang pertama dari ekonomi berkembang yang memimpin lembaga tersebut.

Baca Juga: Bahas Tudingan atas Georgieva, Dewan Eksekutif IMF Jadwalkan Pertemuan Lanjutan Jumat

Isu ini diperkirakan akan mendominasi pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF minggu depan.

Staf dari kedua lembaga, baik yang masih aktif maupun yang sudah mengundurkan diri, menyatakan tidak penting lagi siapa yang harus dinyatakan bersalah, dan data apa yang telah diubah. Skandal itu telah merusak reputasi kegiatan penelitian mereka, dan mencuatkan pertanyaan kritis mengenai apakah pekerjaan itu tunduk pada pengaruh negara anggota.

Dalam opini yang diposting di blog, Kamis (8/10), Anne Krueger, mantan kepala ekonom Bank Dunia dan wakil direktur pelaksana pertama IMF, menyatakan bahwa Georgieva harus mundur untuk memulihkan kredibilitas IMF.

“Jika Georgieva tetap di posisinya, dia dan stafnya pasti akan ditekan untuk mengubah data dan peringkat negara lain,” tutur Krueger. “Dan jika mereka menolak, laporan yang mereka hasilkan akan dicurigai. Kredibilitas seluruh pekerjaan lembaga akan direndahkan.

Selanjutnya: Ekonomi Global Kian Membaik Kendati Masih Rapuh

 

Bagikan

Berita Terbaru

Keyakinan Konsumen Melorot ke Level Terendah Sejak Mei 2022
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 16:13 WIB

Keyakinan Konsumen Melorot ke Level Terendah Sejak Mei 2022

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada September 2025 tercatat di angka 115, turun dari posisi Agustus yang mencapai 117,2.

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) tak memiliki rencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 12:00 WIB

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah

Beberapa pemodal kelas kakap terlihat melakukan akumulasi saham BRMS, temasuk diantaranya Norges Bank dan Invesco Ltd.

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:24 WIB

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah

Bank Indonesia (BI) harus mengeluarkan dana besar untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu jauh.

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:07 WIB

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar

Rencana pembagian dividen interim periode tahun buku 2025 sesuai keputusan direksi ASGR yang telah disetujui dewan komisaris pada 3 Oktober 2025.

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:03 WIB

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun

Green Era Energy melakukan transaksi penjualan saham BREN pada 2 Oktober 2025 sebanyak 481.220.000 lembar di harga rata-rata Rp 8.650 per saham. ​

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:59 WIB

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN

Emiten BUMN Karya dan emiten properti swasta berharap bisa menuai berkah dari keberlanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:17 WIB

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), yakni PT Saka Industrial Arjaya mengakuisisi 83,67% saham MMLP di harga Rp 580,6.

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:01 WIB

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro

Dalam sepekan saja, harga saham UANG sudah naik 76,32% dan dalam sebulan tembus 688,24% ke level 6.700 per saham.

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi

Seiring akumulasi yang dilakukan Van Eck, Manulife Financial Corp juga terekam memborong 54,31 juta saham BRMS.

INDEKS BERITA

Terpopuler