Pertumbuhan Kinerja Unilever (UNVR) Masih Dibayangi Pelemahan Daya Beli & Aksi Boikot

Minggu, 29 Juni 2025 | 22:07 WIB
Pertumbuhan Kinerja Unilever (UNVR) Masih Dibayangi Pelemahan Daya Beli & Aksi Boikot
[ILUSTRASI. An employee of PT Unilever Indonesia arranges a health care rack at Foodmart Fresh supermarket in Jakarta, Indonesia, October 31, 2016. Picture taken October 31, 2016. REUTERS/Beawiharta]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang masih lemah diproyeksi akan memukul pendapatan emiten konsumer ritel PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada kuartal II-2025.

Riset CGS International (23/6) menyebutkan, tren pelemahan konsumsi masyarakat Indonesia masih akan berlanjut tahun ini. Tak hanya itu, tantangan berupa boikot produk-produk UNVR karena masih berlangsungnya perang yang terjadi di Palestina, masih menghambat pertumbuhan pendapatan Perseroan. Asal tahu saja, tantangan boikot terhadap performa pertumbuhan pendapatan UNVR ini telah dihadapi oleh sejak 2024.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

 Prabowo Resmikan Megaproyek Baterai EV
| Senin, 30 Juni 2025 | 05:13 WIB

Prabowo Resmikan Megaproyek Baterai EV

Proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi ini bisa menekan impor BBM 300.000 kiloliter per tahun

Danantara Larang Seluruh BUMN Ganti Pimpinan
| Senin, 30 Juni 2025 | 05:10 WIB

Danantara Larang Seluruh BUMN Ganti Pimpinan

Larangan tersebut tertuang dalam surat instruksi Danantara yang diteken oleh Kepala Danantara pada tanggal 23 Juni 2025.

Penjualan Unitlink Susut, Kontribusi Agen Asuransi Jiwa Menciut
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:45 WIB

Penjualan Unitlink Susut, Kontribusi Agen Asuransi Jiwa Menciut

Redupnya pamor produk unitlink hingga makin populernya penggunaan kanal digital menyebabkan penurunan premi dari kanal agensi. 

Menanti Taji Saham BUMN di Tengah Riuhnya Ekspansi
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:45 WIB

Menanti Taji Saham BUMN di Tengah Riuhnya Ekspansi

Kehadiran Danantara bisa jadi turut memberi angin segar buat kelangsungan ekspansi emiten-emiten BUMN ke depan. 

Menakar Efek Harga Patokan Ayam Terbaru
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:35 WIB

Menakar Efek Harga Patokan Ayam Terbaru

Kementan resmi menetapkan harga acuan penjualan (HAP) ayam ras hidup sebesar Rp 18.000 per kilogram di tingkat peternak sejak 19 Juni 2025 

IHSG Turun 0,14% Pekan Lalu, Masih Ada Saham-Saham yang Menguat Tebal
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:30 WIB

IHSG Turun 0,14% Pekan Lalu, Masih Ada Saham-Saham yang Menguat Tebal

Meski melonjak di perdagangan terakhir, IHSG masih tercatat turun 0,14% dalam sepekan periode 23-26 Juni 2025.

Pertumbuhan IHSG Lebih Terbatas, Simak Saham Pilihan di Semester Kedua
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:30 WIB

Pertumbuhan IHSG Lebih Terbatas, Simak Saham Pilihan di Semester Kedua

Meskipun valuasi IHSG sudah murah, sebaiknya tetap berhati-hati dan selektif melakukan investasi, karena volatilitas masih tinggi

 
Sido Muncul (SIDO) Genjot Penjulan di Sisa Tahun Ini
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:25 WIB

Sido Muncul (SIDO) Genjot Penjulan di Sisa Tahun Ini

Untuk memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini, SIDO fokus untuk mengakselerasi pertumbuhan volume penjualan melalui perluasan distribusi.

Laba Asuransi Umum Masih Mampu Melar
| Senin, 30 Juni 2025 | 04:10 WIB

Laba Asuransi Umum Masih Mampu Melar

Pelaku industri mampu memperbaiki kinerja di tengah himpitan ketidakpastian ekonomi dan pelemahan daya beli. 

Kapuspenkum Kejaksaan Agung: Pidsus (Jampidsus) Sedang Menelaah Kimia Farma (KAEF)
| Minggu, 29 Juni 2025 | 22:34 WIB

Kapuspenkum Kejaksaan Agung: Pidsus (Jampidsus) Sedang Menelaah Kimia Farma (KAEF)

​Rugi tahun berjalan KAEF membengkak 679,93% di tahun 2023 menjadi Rp 1,48 triliun dari semula Rp 190,47 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler