Perusahaan Batubara Siapkan Belanja Modal Lebih Besar

Senin, 04 Maret 2019 | 07:36 WIB
Perusahaan Batubara Siapkan Belanja Modal Lebih Besar
[]
Reporter: Ika Puspitasari, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten produsen batubara mengerek alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun ini. Anggaran belanja tersebut untuk menunjang rencana bisnis di sepanjang tahun 2019.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), misalnya, mengucurkan belanja modal senilai US$ 122 juta. "Rencana belanja modal tahun ini US$ 120 juta atau tepatnya US$ 122 juta," ungkap Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali kepada KONTAN, Minggu (3/3).

Adapun alokasi belanja modal pada tahun ini meningkat sekitar 14,01% ketimbang capex yang disiapkan pada 2018 sebanyak US$ 107,1 juta. Berdasarkan catatan KONTAN, perkiraan penyerapan belanja modal ITMG pada 2018 sebesar US$ 70 juta.

Pada tahun ini, kata Yulius, belanja modal akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur dan peningkatan kapasitas mesin serta peralatan tambang. "Sumber dana direncanakan akan diperoleh dari internal kas perusahaan," imbuh dia.

Sebagai informasi, ITMG memproduksi batubara dengan kandungan kalori 4.300 hingga 6.500 kcal/kg. Oleh karena itu, mereka tidak begitu terdampak adanya penurunan harga batubara.

ITMG membidik target produksi konservatif atau tak berbeda jauh dengan proyeksi tahun lalu. Di sepanjang 2018, Indo Tambangraya Megah mematok target produksi sebesar 22,5 juta ton batubara. Pada tahun ini, manajemen ITMGH juga menyasar pasar baru seperti Vietnam dan Myanmar.

Sementara PT Indika Energy Tbk (INDY) mengerek belanja modal menjadi sebesar US$ 315 juta untuk tahun 2019. Anggaran belanja modal ini lebih tinggi ketimbang capex tahun lalu yang sebesar US$ 162,8 juta.

Managing Director and CEO PT Indika Energy Azis Armand menyampaikan, sumber dana untuk belanja modal diperoleh dari pinjaman bank sekitar 75%. Sisanya atau 25% akan ditutupi dari dana internal.

Manajemen INDY akan menggunakan dana belanja modal sebesar US$ 175 untuk anak usaha yang bergerak di bidang jasa pertambangan, yakni PT Petrosea Tbk (PTRO).

Sedangkan PT United Tractors Tbk (UNTR) menyiapkan belanja modal US$ 800 juta, atau sama dengan alokasi belanja modal pada tahun lalu sekitar US$ 800 juta hingga US$ 850 juta. "Sebesar 80% dari total capex UNTR, yakni sekitar US$ 700 juta untuk lini bisnis jasa penambangan," ujar dia, Jumat (1/3) akhir pekan lalu.

Adapun dari lini bisnis tambang batubara, sepanjang 2018 UNTR berhasil menjual sebanyak 7 juta ton batubara. Pada tahun ini penjualannya ditargetkan menembus 9 juta ton batubara.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga menyiapkan belanja modal pada tahun ini sama dengan tahun lalu yakni sebesar US$ 60 juta. Pasalnya, mereka sudah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 100 juta ton. "Sekarang capex dibatasi hingga US$ 60 juta per tahun yang sebagian besar untuk pemeliharaan," sebut Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA