Politik dan Keamanan Stabil, IHSG Hari Ini Menguat Ke Level 6.181,01

Kamis, 17 Oktober 2019 | 22:40 WIB
Politik dan Keamanan Stabil, IHSG Hari Ini Menguat Ke Level 6.181,01
[ILUSTRASI. Papan elektronik pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.]
Reporter: Herlina KD, Ika Puspitasari | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan secara berturut-turut di hari kelima. Di akhir perdagangan, IHSG hari ini (17/10) ditutup menguat 11,42 poin atau 0,19% ke 6.181,01.

Sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah situasi di dalam negeri menjelang pelantikan Presiden yang semakin kondusif. "Juga penetapan menteri-menteri Kabinet Kerja jilid dua," ujar Analis Panin Sekuritas William Hartanto.

Selain itu, William mengatakan, wajar saja IHSG hari ini menguat lantaran setiap tahun indeks masuk dalam tren penguatan pada akhir Oktober.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Melanjutkan Penguatan Lima Hari Berturut-turut Ke Level 6.181,01

Segendang sepenarian, Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan, faktor penggerak IHSG hari ini ialah stabilitas politik dan keamanan. Ini jadi katalis positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Dari faktor eksternal, Nafan menyebutkan, tensi politik antara AS dan China yang meningkat terkait dinamika di Hong Kong menjadi sentimen penggerak IHSG hari ini.

Hanya, kinerja penjualan ritel AS dan neraca perdagangan Indonesia yang di bawah ekspektasi pasar masih menjadi sentimen negatif. Ini yang membuat IHSG hari ini hanya menguat tipis.

Nafan memproyeksikan, IHSG besok (18/10) akan bergerak di level support 6.158 hingga 6.126, sementara resistance 6.196 hingga 6.230. Sementara William memprediksikan, IHSG akan menguat dalam kisaran 16.150-6.200.

Baca Juga: IHSG menghijau tertiup sentimen pelantikan presiden, simak prediksinya untuk besok

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 210 saham naik, 170 saham turun, dan 156 saham tak bergerak. Enam sektor saham naik, sementara empat sektor saham lainnya masuk zona merah.

Sektor-sektor dengan kenaikan tertinggi adalah aneka industri naik 3,40%, industri dasar 1,22%, dan perkebunan 0,97%. Sedang sektor-sektor dengan penurunan terdalam: consumer goods turun 0,68%, pertambangan 0,53%, dan infrastruktur 0,27%.

Total volume perdagangan di bursa mencapai 17,16 miliar saham, dengan total nilai sebanyak Rp 9,26 triliun. Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 208,68 miliar di seluruh pasar.

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler