Potensi Harga Nikel Kembali ke US$ 100.000 Masih Terbuka

Kamis, 10 Maret 2022 | 04:05 WIB
Potensi Harga Nikel Kembali ke US$ 100.000 Masih Terbuka
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. London Metal Exchange (LME) memang masih menghentikan perdagangan nikel di bursa komoditas tersebut demi menjaga harga bergerak wajar. Meski begitu, analis menilai harga nikel tetap berpeluang mencapai US$ 100.000 per ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, kenaikan harga yang sangat tinggi sebelum ini, hingga mencapai US$ 100.000 per ton, terhitung tidak wajar. Tak heran, LME memutuskan menghentikan perdagangan nikel pada Selasa (8/3).

Sekadar mengingatkan, dua hari lalu, harga nikel melonjak dua kali lipat ke US$ 100.000 per ton, yang diklaim karena aksi short covering produsen top dunia. LME lantas menghentikan perdagangan dan membatalkan semua transaksi yang terjadi. Harga ditutup di US$ 48.063 per ton, naik 131,55% sejak awal tahun.

Baca Juga: Rusia Umumkan Gencatan Senjata Baru, Janjikan Perjalanan Aman Warga Sipil Ukraina

Sebagaimana kebanyakan komoditas, harga nikel juga menguat tajam akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. Sejumlah negara mengenakan sanksi boikot impor dari Rusia, termasuk nikel. Padahal, Rusia termasuk negara produsen nikel terbesar di dunia.

Alhasil, para pelaku pasar panik dan berebut nikel sebagai bahan dasar. Para trader yang memegang posisi juga berjuang untuk membayar margin call. 

Meski menilai kenaikan harga nikel sebelum ini tidak wajar, Ibrahim menilai harga nikel berpeluang naik secara fundamental. Sebab, kebutuhan nikel juga meningkat untuk produksi kendaraan listrik. 
"Sebelum perang harga nikel juga sudah naik karena permintaan besar, tetapi kini barang pun tidak ada karena beberapa negara menolak impor Rusia," kata Ibrahim.

Menurut Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono, lebih dari 70% produksi nikel diolah sebagai stainless steel dan 7% menjadi baterai kendaraan listrik. Permintaan keduanya sedang tumbuh. 

Wahyu memprediksi, harga nikel akan bergerak antara US$ 60.000-US$  80.000 per ton dalam jangka pendek. Di akhir tahun, harga akan berkisar US$ 120.000-US$ 150.000. Proyeksi Ibrahim, harga nikel akan berkisar US$ 90.500-US$ 100.000 di akhir tahun.

Baca Juga: Harga Komoditas Naik, Pembiayaan Alat Berat Melesat

Bagikan

Berita Terbaru

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

Dana Bencana Tak Ganggu Bujet MBG
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:10 WIB

Dana Bencana Tak Ganggu Bujet MBG

Tidak ada relokasi anggaran, termasuk memindahkan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) untuk penanggulangan bencana.

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:07 WIB

UMP Naik, Upah Riil Pekerja Masih Tergerus

Kontraksi upah riil menunjukkan fondasi perekonomian di dalam negeri masih rentan, sehingga daya beli buruh masih rendah

Beratnya Penugasan di Masa Jokowi Membayangi Arah Emiten BUMN di Tahun 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beratnya Penugasan di Masa Jokowi Membayangi Arah Emiten BUMN di Tahun 2026

Pasar masih trauma dengan beratnya penugasan emiten BUMN di masa Joko Widodo. Seperti proyek infrastruktur dan penugasan lain. 

ASDP Catat Pemanfaatan Kuota Ferry Masih Longgar
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:02 WIB

ASDP Catat Pemanfaatan Kuota Ferry Masih Longgar

Tingkat pemanfaatan kuota tiket lintasan Jawa–Sumatra dan Jawa–Bali hingga Hari Natal tercatat baru mencapai sekitar 31,83%

Pelita Air Mendatangkan Lagi Airbus A320
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:58 WIB

Pelita Air Mendatangkan Lagi Airbus A320

Kspansi armada ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memperluas akses bagi masyarakat dalam menikmati pengalaman terbang yang aman,

APBN jadi Tumpuan yang Efektivitasnya Dipersoalkan
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:54 WIB

APBN jadi Tumpuan yang Efektivitasnya Dipersoalkan

Pengelolaan fiskal masih akan menghadapi ujian berat sehingga efektivitas APBN dalam menopang ekonomi kembali dipertanyakan

Phapros (PEHA) Garap Produk Terapi Khusus Pria Dewasa
| Senin, 29 Desember 2025 | 06:52 WIB

Phapros (PEHA) Garap Produk Terapi Khusus Pria Dewasa

Berbeda dengan produk lain, PEHA meluncurkan sediaan dalam bentuk oral dissolving film (ODF) atau selaput tipis yang larut di mulut tanpa air.

INDEKS BERITA

Terpopuler