Prediksi Kurs Rupiah: Berpotensi Melemah Terbatas

Selasa, 24 September 2019 | 05:17 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Berpotensi Melemah Terbatas
[ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal pekan ini, rupiah kembali terpuruk terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Kemarin (23/9), kurs rupiah melemah 0,21% ke Rp 14.085 per dollar AS, di pasar spot.

Analis Monex Investindo Ahmad Yudiawan menyampaikan, pasar kembali gaduh akibat kondisi perang dagang saat ini. Sebab, delegasi China membatalkan kunjungan ke wilayah pertanian AS.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) tunggu hasil akhir penjualan menara Indosat

Rupiah didominasi oleh faktor eksternal, terutama dari situasi perang dagang, ujar Yudi. Katalis negatif juga datang dari memanasnya kondisi geopolitik di Timur Tengah.

Sependapat, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, kondisi terbaru antara AS dan China menimbulkan ketidakpastian baru. Kondisi ini memicu meningkatnya permintaan safe haven, seperti dollar AS. Aset berisiko seperti rupiah pun ditinggalkan.

Baca Juga: Negosiasi perang dagang AS-China memanas, kurs rupiah kembali tertekan

"Indeks sektor manufaktur Prancis dan Jerman yang kurang oke juga mengangkat kurs dollar AS. Ini menunjukkan tanda-tanda pelambatan ekonomi di Eropa cukup dominan, sehingga mendorong pelemahan euro dan berkontribusi terhadap penguatan dollar AS," jelas Josua.

Yudi dan Josua memperkirakan rupiah masih akan mengalami pelemahan hari ini, (24/9). Dari dalam negeri, potensi berlanjutnya demonstrasi yang berhubungan dengan beberapa revisi undang-undang bisa menambah sentimen negatif.

Proyeksi Yudi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.000–Rp 14.120 per dollar AS. Sedangkan Josua memprediksi, rupiah akan melemah terbatas dengan rentang pergerakan Rp 14.025–Rp 14.150 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Jaga Sentimen, BI Intervensi Pasar NDF
| Selasa, 08 April 2025 | 06:12 WIB

Jaga Sentimen, BI Intervensi Pasar NDF

 Intervensi di pasar off-shore NDF dilakukan BI secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa dan New York. 

Transaksi EDC Kian Ramai Berkat Tebaran Promo
| Selasa, 08 April 2025 | 06:10 WIB

Transaksi EDC Kian Ramai Berkat Tebaran Promo

Transaksi via mesin electronic data capture (EDC) milik perbankan semakin hari semakin ramai berkat tebaran promo

Pemerintah Tambah Kuota Minyak Tanah untuk Maluku
| Selasa, 08 April 2025 | 06:08 WIB

Pemerintah Tambah Kuota Minyak Tanah untuk Maluku

Pemerintah menyatakan proses penambahan kuota membutuhkan waktu dan tidak bisa langsung direalisasikan dalam hitungan hari.

Bukan Negeri Autopilot
| Selasa, 08 April 2025 | 06:07 WIB

Bukan Negeri Autopilot

Sepertinya, bagi penguasa, libur panjang lebih penting dibanding mengurus negeri yang sedang dalam keadaan genting.

Industri Nikel Indonesia Masih Mengandalkan China
| Selasa, 08 April 2025 | 06:05 WIB

Industri Nikel Indonesia Masih Mengandalkan China

APNI juga menyoroti adanya tantangan dalam struktur ekspor nikel Indonesia, terutama ketergantungan tinggi terhadap satu negara tujuan China

Pelaku Industri Nasional Meminta Proteksi Segera
| Selasa, 08 April 2025 | 06:02 WIB

Pelaku Industri Nasional Meminta Proteksi Segera

Perang dagang yang dipicu pengenaan tarif tinggi AS bisa mengakibatkan Indonesia kebanjiran produk impor

Pemerintah Belum Rilis RUPTL 2025-2034
| Selasa, 08 April 2025 | 05:57 WIB

Pemerintah Belum Rilis RUPTL 2025-2034

Target pengembangan proyek 71 GW pembangkit EBT dalam 10 tahun ke depan merupakan target yang ambisius.

Pemerintah Siapkan Paket Negosiasi ke Paman Sam
| Selasa, 08 April 2025 | 05:54 WIB

Pemerintah Siapkan Paket Negosiasi ke Paman Sam

Perwakilan pemerintah RI bakal bertolak ke Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi paling lambat 17 April 2025 

Whoosh Mencatat Rekor Angkut 23.500 Penumpang
| Selasa, 08 April 2025 | 05:52 WIB

Whoosh Mencatat Rekor Angkut 23.500 Penumpang

Whoosh melayani sebanyak 23.500 penumpang dalam satu hari, menjadikannya sebagai puncak arus balik tertinggi hingga saat ini.

Usai Lebaran, Harga Pangan Melandai
| Selasa, 08 April 2025 | 05:50 WIB

Usai Lebaran, Harga Pangan Melandai

Arief mengungkapkan, sebelumnya memang sempat terjadi lonjakan harga pangan seperti cabai dan bawang merah. Namun seusai perayaan Lebaran,

INDEKS BERITA

Terpopuler