ILUSTRASI. JAKARTA,05/09-KURS DOLLAR. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09). Kurs jual dollar AS di tempat penukaran valuta asing atau money changer telah berada di sekitar di atas Rp 15.000. Mone
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. kurs rupiah bergerak menguat di tengah panasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot pada perdagagan kemarin, Selasa (7/1), menguat 0,47% ke Rp 13.878 per dollar AS.
Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,30% ke Rp 13.919 per dollar AS.
Baca Juga: Penawaran masuk Rp 81 triliun, pemerintah serap Rp 20 triliun pada lelang SUN perdana
Ahmad Mikail Zaini Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia bilang, penguatan rupiah tersokong oleh aliran dana asing pada pasar obligasi dan saham dalam negeri.
Tercatat, lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin mendapatkan kelebihan permintaan sekitar lima kali lipat senilai Rp 81,54 triliun dari target indikatif Rp 15 triliun.
Mikail memproyeksikan, rupiah hari ini akan bergerak dalam rentang antara Rp 13.950 hingga Rp 13.970 per dollar AS.
Baca Juga: Emas Cetak Rekor Tertinggi, Sepekan Ini Berpotensi ke US$ 1.600 per Ons Troi premium
"Spread yield US Treasury dengan yield SUN kelewat tinggi. Yield US Treasury dalam tren turun karena dampak perang AS dan Iran. Net buy asing juga terjadi di pasar saham," kata Mikail, Selasa (7/1).
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong memproyeksikan penguatan rupiah hanya sementara. Secara teknikal, rupiah akan kembali melemah hari ini di rentang Rp 13.875-Rp 13.900 per dollar AS.
