Prediksi Kurs Rupiah: Kombinasi Eksternal dan Internal

Jumat, 20 Desember 2019 | 05:35 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Kombinasi Eksternal dan Internal
[ILUSTRASI. Konsumen antre menukarkan mata uang asing di jasa penukaran uang asing Valuta Artha Mas ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2). Kurs rupiah hari ini diprediksi masih akan bergerak menguat. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/18]
Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih bergerak cenderung menguat meski pergerakan terbatas.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (19/12), kurs rupiah di pasar spot naik tipis 0,02% ke Rp 13.985 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indoesia juga naik 0,07% menjadi Rp 13.983 per dollar AS.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, hasil pemungutan suara di parlemen yang akhirnya menyetujui pemakzulan Presiden AS Donald Trump sempat menjadi penggerak rupiah. Tetapi, rencana pemakzulan tampaknya sulit terjadi karena harus melalui persetujuan Senat.

Baca Juga: Satu-satunya harapan Trump saat ini ada pada pemimpin Senat McConnell

Pemungutan suara di Senat diperkirakan baru bisa terlaksana di Januari mendatang. Analis menilai pemakzulan sulit lolos di Senat. "Apalagi mayoritas anggota Senat merupakan anggota Partai Republik yang mendukung Donald Trump," sebut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Kamis (19/12).

Sementara itu, keputusan bank sentral Indonesia tetap mempertahankan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR) turut menambah keperkasaan kurs rupiah. Sehingga tak mengherankan jika kemarin rupiah bergabung bersama peso Filipina, yen Jepang, baht Thailand serta won Korea yang berhasil mencatatkan penguatan di hadapan dollar AS.

Pasar pun diperkirakan masih merespons positif keputusan BI tersebut di hari ini. Dengan demikian, kurs rupiah berpeluang tetap bergerak menguat.

Baca Juga: BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5%, ini pertimbangannya

Selain itu, pergerakan kurs rupiah juga akan dipengaruhi klaim pengangguran AS pada pekan yang berakhir 13 Desember lalu serta penjualan rumah Negeri Paman Sam di November lalu. Hasil konsensus memperlihatkan, klaim pengangguran di pekan lalu turun menjadi 225.000.

Ini lebih rendah dari pekan sebelumnya yang sebesar 252.000. "Tetapi data-data ini sebenarnya tidak terlalu signifikan bagi dollar AS sehingga rupiah masih berpeluang bergerak tipis di kisaran Rp 13.950-Rp 14.025 per dollar AS," lanjut Josua.

Selain itu, Ibrahim mengingatkan, walaupun perang dagang antara AS dan Negeri Tirai Bambu sudah mereda, tetapi kekhawatiran pasar juga masih menyeruak. Pasalnya, AS kembali memulai perang dengan musuh baru, yakni Uni Eropa.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Bakal Ditekan Dua Sentimen

Terbaru, perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menjelaskan, AS dapat menaikkan tarif impor atas barang-barang yang berasal dari Eropa. Ini dilakukan karena AS mencoba memperkecil defisit perdagangan kronis yang sudah terjadi dengan negara di Benua Biru. "Hal ini menyulut kembali kekhawatiran tentang prospek euro yang didorong ekspor," kata Ibrahim.

Tetapi, Ibrahim tetap optimistis, kurs rupiah hari ini bergerak menguat. Rupiah bergerak di rentang tipis Rp 13.965-Rp 13.997 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA