Prediksi Kurs Rupiah: Menanti Realisasi Negosiasi AS-China

Sabtu, 10 Agustus 2019 | 07:56 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Menanti Realisasi Negosiasi AS-China
[ILUSTRASI. Kurs rupiah pekan depan tergantung negosiasi AS-China]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang membuat kurs rupiah bergerak liar pekan ini.

Kemarin, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,13% menjadi Rp 14.194 per dollar Amerika Serikat (AS).

Namun, dalam sepekan terakhir, kurs rupiah melemah 0,06%.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) menanjak 0,25% ke Rp 14.195 per dollar AS. Dalam sepekan, kurs JISDOR ini naik 0,06%.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, sepekan terakhir, rupiah terseret dampak perang mata uang AS-China.

Untungnya, People's Bank of China (PBoC) melakukan intervensi di pasar mata uang sehingga yuan berhasil kembali menguat.

Baca Juga: Dituduh sebagai Manipulator Mata Uang, Ini Pernyataan Resmi Bank Sentral China (PBOC)

Ini menunjukkan China tidak akan membiarkan mata uangnya jatuh terlalu dalam.

"Investor global kini tengah mengalkulasi ulang efek currency war," ujar Ahmad.

Peningkatan cadangan devisa Indonesia menjadi US$ 125,9 miliar di bulan Juli turut berdampak positif.

Kenaikan nilai cadangan devisa membuka peluang data neraca dagang Indonesia di periode tersebut juga surplus.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, peningkatan cadangan devisa sebagai cerminan bahwa arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia masih tinggi, terutama di pasar obligasi.

"Para pelaku pasar global masih memandang imbal hasil obligasi Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara Asia lainnya," jelas dia.

Baca Juga: Gubernur PBOC Yi Gang: Renminbi Akan Menjadi Mata Uang yang Kuat

Pekan depan, rupiah masih bergantung pada perkembangan perang dagang.

Pasar masih menanti apakah AS dan China benar-benar akan mewujudkan rencana negosiasinya atau tidak.

Faisyal memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 14.090–Rp 14.270 per dollar AS sepanjang pekan depan.

Sedangkan Ahmad menghitung, rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.100–Rp 14.150 per dollar AS.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Mengekor AS-China

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA