Prediksi Kurs Rupiah: Tak Ada Penjaga yang Cukup Kuat

Kamis, 27 Februari 2020 | 05:04 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Tak Ada Penjaga yang Cukup Kuat
[ILUSTRASI. Aktivitas warga saat menukarkan uang di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (7/2/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Jumat (7/2/2020) mengalami pelemahan. Rupiah ditutup pada l]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah makin mendekati level US$ 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS).

Kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 0,38% menjadi Rp 13.940 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan, tren pergerakan negatif kurs rupiah dalam delapan hari terakhir masih akan berlanjut di hari ini (27/2). Pasalnya, belum ada sentimen baru, baik dari internal atau eksternal.

Baca Juga: Gawat! Kasus baru virus corona kini lebih banyak di luar China

Menurut Faisyal, sentimen penggerak rupiah saat ini hanya berasal dari penyebaran virus corona. Alhasil, tren pergerakan rupiah tidak akan banyak berubah. "Rupiah masih akan tertekan dan kembali melanjutkan tren negatif," kata Faisyal.

Bahkan, menurut dia, bukan tidak mungkin, nilai tukar rupiah kembali menembus level Rp 14.000 per dollar AS.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Dibayangi Wabah Corona

Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga mempunyai pandangan serupa. Pasar masih mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang terus meningkat di luar China. Sementara itu, tidak ada katalis dari dalam negeri yang cukup kuat untuk menjaga rupiah.

Josua memperkirakan, kurs rupiah cenderung melemah hari ini dengan rentang pergerakan antara Rp 13.850-Rp 13.950 per dollar AS. Sedangkan menurut perkiraan Faisyal, kurs rupiah akan bergerak antara Rp 13.860-Rp 14.000 per dollar AS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tak Pantas Memimpin
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:10 WIB

Tak Pantas Memimpin

Negara harus memberi sinyal bahwa jabatan publik bukan tempat berkongsi kepentingan, tetapi tugas berat yang harus dipikul dengan kesetiaan.

Nilai Tukar Rupiah Masih Sulit Bangkit pada Selasa (9/12)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Sulit Bangkit pada Selasa (9/12)

Rupiah ditutup melemah di perdagangan awal pekan. Pada Senin (8/12), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,28% menjadi Rp 16.695 terhadap dolar AS

OMED Memacu Ekspor Alkes pada 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:30 WIB

OMED Memacu Ekspor Alkes pada 2026

Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi di sepanjang tahun depan.

ASSA Genjot Bisnis Sewa Kendaraan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

ASSA Genjot Bisnis Sewa Kendaraan

Segmen bisnis sewa kendaraan menjadi salah satu penopang pertumbuhan kinerja PT Adi Sarana Armada (ASSA) pada tahun ini.

Sanksi Tengah Menanti Korporasi yang Melanggar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sanksi Tengah Menanti Korporasi yang Melanggar

Pihak korporasi yang dihentikan operasinya bakal kooperatif terhadap penghentian sementara operasi mereka.

Kejagung Serahkan Kasus Nadiem ke Pengadilan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:20 WIB

Kejagung Serahkan Kasus Nadiem ke Pengadilan

Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop tersebut, menurut Kejagung, negara mengalami kerugian mencapai lebih dari Rp 2,1 triliun.

Prioritaskan Dana untuk Pemulihan Bencana
| Selasa, 09 Desember 2025 | 05:05 WIB

Prioritaskan Dana untuk Pemulihan Bencana

Pemerintah sudah mengalokasikan dana pemulihan bencana di tiga provinsi Sumatera mencapai Rp 51,82 triliun.

IHSG Rekor Lagi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (9/12)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:50 WIB

IHSG Rekor Lagi, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (9/12)

IHSG mengakumulasikan kenaikan 1,89% dalam sepekan terakhir. Sejak awal tahun, IHSG telah menguat 23,03%.

DSI Mulai Cicil Pengembalian Dana Lender
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:50 WIB

DSI Mulai Cicil Pengembalian Dana Lender

PT Dana Syariah Indonesia (DSI) mengaku telah mulai mencicil sebagian dana milik lender sebagai bagian dari penyelesaian gagal bayar. 

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana
| Selasa, 09 Desember 2025 | 04:21 WIB

Pajak dan Napas Pemulihan Pasca Bencana

Bencana Sumatra adalah alarm keras bahwa kebijakan fiskal harus lebih adaptif, responsif dan berorientasi pada pemulihan.

INDEKS BERITA