Prediksi Kurs Rupiah: Tidak Ada Pendukung

Selasa, 10 Maret 2020 | 05:30 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Tidak Ada Pendukung
[ILUSTRASI. Petugas menghitung pecahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu money changer di Jakarta, Senin (9/3). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah 0,08% ke level Rp 14.255 per dolar US di perdagangan hari Senin (9/3]
Reporter: Arvin Nugroho | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren negatif yang menekan kurs rupiah masih terus berlanjut.

Di pasar spotSenin (9/3), kurs rupiah melemah 1,04% ke Rp 14.393 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia berada di Rp 14.342 per dollar AS atau turun 0,52%.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, penyebaran virus corona masih jadi sentimen utama penggerak rupiah. Meski di China korban terinfeksi berangsur pulih dan membaik, di berbagai negara di luar China justru sebaliknya.

Baca Juga: Aturan baru auto rejection: Saham jatuh 10% langsung kena auto reject

Imbasnya, pelaku pasar cenderung kembali ke aset aman yang minim risiko. Reny melihat, obligasi menjadi alternatif bagi pelaku pasar, di samping dollar AS dan emas sebagai aset safe haven. Pasar obligasi di Amerika Serikat dan Jerman pun menunjukkan kondisi yang cukup positif.

Secara fundamental, Reny melihat, kondisi Indonesia di 2020 menunjukkan indikator cukup baik. "Pasar cukup rentan sehingga pelaku pasar cenderung memegang aset safe haven," kata Reny, kemarin.

Baca Juga: Badai sempurna: Market cap bursa AS menguap US$ 5 triliun tersapu corona dan minyak

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan melihat, kurs rupiah masih rentan bergerak turun. Pasalnya, tidak ada faktor pendukung dari domestik.

Hari ini (10/3), Reny memperkirakan rupiah masih melemah dan bergerak Rp 14.310-Rp 14.465. Yudi menghitung, rupiah akan bergerak di Rp 14.250-Rp 14.440.

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:30 WIB

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO

Masa Penawaran Awal saham IPO PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAKI) berlangsung hingga 26 Februari 2025.

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:18 WIB

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar

Perbankan menegaskan, kendati operasional GNI terancam tutup, status kredit perusahaan ini masih lancar

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:13 WIB

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara

Begini prospek bisnis dan operasional bank milik pemerintah setelah berpindah pengelolaan ke bawah BPI Danantara

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan
| Selasa, 25 Februari 2025 | 09:11 WIB

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan

Sejauh ini masih banyak kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terkait tata kelola, akuntabilitas, transparansi, dan sosok pemimpin Danantara.

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus
| Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02 WIB

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus

Sejumlah tindakan yang diambil otoritas bursa tak mampu membendung volatilitas harga saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:50 WIB

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk

Obligasi itu ditawarkan senilai 100% dari jumlah pokok. Seri A jumlah pokok Rp 570,79 miliar dan tingkat bunga tetap 7% per tahun.

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:49 WIB

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja

Sejumlah emiten mulai menggenjot ekspansi organik di awal tahun ini. Caranya lewat pendirian entitas usaha baru ataupun perusahaan patungan

Anak Usaha DOID Menawarkan Sukuk Ijarah Senilai Rp 2 Triliun
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:43 WIB

Anak Usaha DOID Menawarkan Sukuk Ijarah Senilai Rp 2 Triliun

Penawaran sukuk ini menandai tonggak sejarah dalam strategi diversifikasi keuangan Grup Delta Dunia.

Penguatan Mata Uang Asia Diyakini Hanya Sementara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:42 WIB

Penguatan Mata Uang Asia Diyakini Hanya Sementara

 Mayoritas mata uang Asia kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepekan terakhir. Tapi ini diyakini hanya penguatan sementara

Rupiah Diproyeksi Sulit Bangkit Pada Perdagangan Selasa (25/2)
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:38 WIB

Rupiah Diproyeksi Sulit Bangkit Pada Perdagangan Selasa (25/2)

Saat  ini pelaku pasar wait and see menjelang rilis data PDB dan inflasi personal consumption and expenditure (PCE) AS pekan ini

INDEKS BERITA

Terpopuler