Prediksi Rupiah: Lebih Besar Peluang Melemah

Jumat, 19 Juli 2019 | 06:27 WIB
Prediksi Rupiah: Lebih Besar Peluang Melemah
[]
Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal masih membantu pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kemarin (18/7), kurs spot rupiah menguat 0,16% ke level Rp 13.960 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) justru turun 0,19% jadi Rp 13.976 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Ahmad Yudiawan mengatakan, tren penurunan harga minyak dunia menjadi sentimen utama yang menopang kurs rupiah. Kemarin, harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak pengiriman Agustus 2019 berada di US$ 57,09 per barel.

Baca Juga: Tren Penurunan Suka Bunga Acuan, Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Terus Menguat premium

Artinya, dalam sepekan harga minyak sudah melemah 5,17%. "Penurunan harga minyak menopang rupiah karena Indonesia masih impor minyak dalam jumlah besar," kata Yudi, kemarin.

Namun, ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, keputusan BI memangkas suku bunga acuan atawa sukurepo rate (BI 7-DRR) membuat penguatan rupiah sedikit tersendat menjelang penutupan. "Tetapi, overall, pelonggaran kebijakan yang dilakukan BI ini tetap menjadi sentimen positif karena demi momentum pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Baca Juga: Rupiah berpeluang koreksi tipis setelah penurunan suku bunga acuan BI

Pergerakan rupiah ke depan, Josua melihat, ada peluang rupiah melemah mengingat kini pelaku pasar sudah priced in. Karena itu, dia memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 13.925–Rp 14.025 per dollar AS.

Sedangkan Yudi menghitung, rupiah akan bergerak antara Rp 13.850–Rp 14.030 per dollar AS.

Baca Juga: Bank Indonesia (BI): Penguatan rupiah didorong aliran masuk modal asing

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler