Prediksi Rupiah: Tertekan Profit Taking dan Sentimen Makro

Rabu, 17 Juli 2019 | 06:24 WIB
Prediksi Rupiah: Tertekan Profit Taking dan Sentimen Makro
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi ambil untung (profit taking) para pelaku pasar valuta menyebabkan kurs rupiah loyo. Kemarin, kurs spot rupiah melemah 0,11% jadi Rp 13.935 per dollar Amerika Serikat (AS).

Namun, pelemahan itu tak tampak pada kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI). Versi BI, rupiah menguat 0,32% menjadi Rp 13.925 per dollar AS.

Baca Juga: Banyak Dapat Pendanaan dari Luar Negeri, Multifinance Lakukan Hedging premium

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, penguatan signifikan rupiah di awal pekan ini membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. Terlebih, rupiah didukung oleh data surplus neraca dagang periode Juni sebesar US$ 200 juta.

Namun, ekonom Pefindo Fikri C. Permana melihat, pergerakan rupiah mulai mendapat tekanan dari realisasi pendapatan negara yang hanya tumbuh 7,8%. Ini membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mencapai Rp 135,8 triliun hingga Juni lalu.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Wait and See, Menanti Keputusan BI

"Kekhawatiran resesi Singapura juga membuat investor menjauhi negara Asean," kata Fikri. Alhasil, peluang rupiah berbalik arah mengecil.

Fikri memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.975–Rp 14.075 per dollar AS hari ini. Sedangkan Yudi lebih optimistis, mata uang Garuda akan naik dan bergerak di rentang Rp 13.870–Rp 13.990 per dollar AS.

Baca Juga: Sri Mulyani proyeksikan shortfall perpajakan mencapai Rp 143 triliun tahun ini

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas
| Kamis, 27 November 2025 | 15:57 WIB

Harga Komoditas Bikin Saham Emiten Emas Memanas

Margin yang dibukukan para pemain di sektor emas jauh lebih tinggi dan konsisten, terutama karena peran emas sebagai aset lindung nilai.

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

INDEKS BERITA

Terpopuler