KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada fenomena aneh di masyarakat Indonesia. Belakangan ini berjemur pada pagi hari merupakan trend baru sebagian masyarakat perkotaan. Konon berjemur bermanfaat untuk mendapatkan vitamin D, guna mencegah penularan korona. Padahal tak pernah ada korelasi antara vitamin D, dengan penyakit akibat gangguan virus korona. Dokter dan para ahli kesehatan, hanya mengatakan bahwa, kalau kondisi tubuh kita sehat, paparan virus korona akan ditolak oleh antibodi. Kesehatan manusia normal, dipengaruhi oleh asupan gizi seimbang: karbohidrat, protein nabati, protein hewani, serat, vitamin dan mineral; serta kebugaran tubuh. Kebugaran tubuh diperoleh melalui olahraga atau kerja fisik.Manusia tidak hanya membutuhkan vitamin D, melainkan juga vitamin A, B, C, E, dan K. Dibanding vitamin D, vitamin B lebih vital bagi tubuh manusia.
Produk pertanian berupa kacang-kacangan terdiri dari kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang tunggak (tholo), buncis, kapri, gudhe, kecipir, aneka jenis kara, termasuk kara benguk. Kacang-kacangan merupakan sumber vitamin D dan B6. Di antara kacang-kacangan itu, kedelai paling banyak dikonsumsi secara langsung, maupun dibuat tempe dan tahu. Kacang tanah segar, biasanya dikonsumsi sebagai kacang rebus atau dicampurkan dalam sayur asem. Kacang merah untuk aneka sup, dan kacang hijau selain untuk bubur juga dibuat tauge. Kacang tholo biasanya untuk brongkos.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.