KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seperti yang diperkirakan, volume produksi beras pada 2024 dibandingkan 2023 kembali menurun. Merujuk data Kerangka Sampel Area amatan Desember 2024 (BPS, Januari 2025), produksi beras 2024 sebesar 30,37 juta ton, lebih rendah 2,35% dari produksi di 2023 (31,1 juta ton). Produksi beras menurun karena luas panen turun: dari 10,21 juta hektare (ha) pada 2023 menjadi 10,05 juta ha pada 2024 atau menurun 1,63%. Ini penurunan (produksi beras dan luas panen) dua tahun berturut-turut setelah sebelumnya sempat meningkat pada 2022.
Produksi beras pada 2023-2024 tergolong dalam situasi "khusus". Khusus karena selama dua tahun itu terjadi El Nino. El Nino terjadi sejak Juni 2023 dan berlangsung hingga April 2024. Puncak El Nino berlangsung di Desember 2023 (BMKG, 2024). El Nino menyebabkan daerah-daerah sentra produksi padi yang bergantung pada air hujan tidak bisa melakukan usahatani. Siklus tanam padi serentak biasanya dimulai pada Oktober, seiring datangnya musim penghujan. Siklus tanam bernama musim tanam I ini berlangsung dari Oktober sampai Januari, yang kemudian bakal dipanen pada periode Februari-Mei.
Baca Juga: TUGU Dikabarkan Dapat Penawaran Soal Divestasi Properti di Hong Kong Rp 1 Triliun
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.