Profil Iman Rachman Direktur Utama BEI Baru Terpilih dan Harapan Pelaku Pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan anggota direksi terpilih Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk masa jabatan 2022 sampai dengan 2026. Iman Rachman didapuk menjadi Direktur Utama BEI yang baru, menggantikan Inarno Djajadi, yang terpilih menjadi Kepala Eksekutif Pasar Pengawas Pasar Modal OJK.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam rilis menjelaskan, susunan anggota direksi BEI akan diangkat dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BEI pada 29 Juni 2022. Selain Iman, ada enam direksi lain yang mengisi jabatan direktur. Beberapa di antaranya juga sudah menjadi direksi sejak era Inarno.
Baca Juga: Iman Rachman Terpilih Menjadi Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022-2026
Berikut susunan anggota direksi BEI terpilih masa jabatan 2022 sampai dengan 2026:
1. Direktur Utama, Iman Rachman
2. Direktur Penilaian Perusahaan, IGD N Yetna Setia
3. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Irvan Susandy
4. Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan, Kristian Sihar Manullang
5. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko, Sunandar
6. Direktur Pengembangan, Jeffrey Hendrik
7. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia, Risa Effennita Rustam
Sebelum menjadi pemimpin di BEI, Iman menjabat sebagai Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha di PT Pertamina. Iman juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Di dunia pasar modal, Iman tercatat pernah bekerja di PT Danareksa Sekuritas pada tahun 1998 hingga 2003. Kemudian Iman menjadi direktur di PT Mandiri Sekuritas hingga tahun 2016.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Calon Anggota Dewan Komisioner OJK yang Lolos Tahap Pertama
Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Samsul Hidayat berharap, direktur utama BEI yang baru bisa ikut mengembangkan program yang telah disusun bersama. "Cari peluang-peluang baru, terutama dari sisi perkembangan teknologi, yang bisa digunakan untuk meningkatkan kegiatan di pasar modal," papar dia, kemarin.
Samsul juga berharap, secara keseluruhan, perlindungan dan pelayanan terhadap emiten sebagai tulang punggung di industri pasar modal harus terus ditingkatkan.
Begitu pula pelayanan kepada stake holder lainnya. "Tantangan dan pekerjaan dirut yang baru yaitu ikut berkontribusi untuk meningkatkan industri pasar modal," kata Samsul.
Dia menilai, saat ini pasar modal di Indonesia masih punya peluang yang besar untuk berkembang ke depannya, didukung dengan populasi dan scoop kegiatan ekonomi. Harapannya, pasar modal Indonesia bisa jadi salah satu motor penggerak ekonomi.
Baca Juga: Ini Alasan BEI Beri Peringatan Tertulis kepada Kiwoom Sekuritas Indonesia