Profit Taking Mewarnai Pergerakan IHSG di Ujung Tahun

Selasa, 31 Desember 2019 | 06:26 WIB
Profit Taking Mewarnai Pergerakan IHSG di Ujung Tahun
[ILUSTRASI. Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (16/12/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,23 persen atau 14,27 poin ke level 6.211,59. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diiringi lagu-lagu top yang dibawakan grup musik Padi Reborn, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan sepanjang 2019 ini. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47% jadi 6.299,54.

Bila dihitung sejak awal tahun ini, IHSG cuma berhasil menguat sekitar 1,70%. Kinerja indeks saham tahun ini memang tidak terlalu menggembirakan. Rata-rata indeks saham di Asia bisa menguat sebanyak dua digit sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Jangan Kalah Langkah, Ada Potensi Rally di Awal Tahun premium

Indeks Nikkei 225 di Jepang misalnya, menguat 18,20% sepanjang tahun ini hingga kemarin. Indeks SSEC di bursa saham Shanghai bahkan menguat sekitar 21,90% pada periode yang sama.

Meski termasuk salah satu indeks saham dengan kinerja rendah di Asia tahun ini, performa IHSG sejatinya cukup lumayan. Pergerakan IHSG masih lebih baik ketimbang pergerakan indeks SET di Thailand, yang cuma naik 1,02%. Bahkan, indeks KLCI di Malaysia tercatat minus 4,43% bila dihitung sejak awal tahun.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Ada Aksi Window Dressing Hingga Awal Tahun Baru premium

Di hari terakhir perdagangan kemarin, investor asing juga masih mencatatkan beli bersih, meski nilainya kecil, yakni sebesar Rp 2,10 miliar. Sejak awal tahun, net buy investor asing di saham mencapai Rp 49,20 triliun.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, pelemahan indeks saham pada perdagangan terakhir tahun ini ditengarai terjadi akibat aksi profit taking. Maklumlah, dalam kurun waktu sekitar dua pekan terakhir, IHSG bergerak dalam tren menguat. "Dua minggu terakhir pergerakan IHSG cukup positif dengan posisi asing mayoritas net buy," ujar Dessy, Senin (20/12).

Baca Juga: Tomy Winata di Pusaran Kuta Paradiso premium

Senada, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga menilai pelemahan IHSG kemarin lebih diakibatkan oleh aksi profit taking. Secara teknikal, ia memperkirakan dalam beberapa hari ke depan IHSG masih berpotensi mengalami koreksi wajar.

Pada perdagangan hari terakhir di bursa saham kemarin, saham-saham sektor perkebunan masih menjadi penggerak. Kemarin, indeks sektor perkebunan menguat 2,08%. Sementara indeks sektor properti dan konstruksi menguat 0,51% serta indeks perdagangan, jasa dan investasi menguat tipis 0,09%. Indeks industri dasar mencetak penurunan paling dalam, yakni 1,60%.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler