Proses Keberlanjutan AALI Halau Kampanye Negatif CPO

Jumat, 10 November 2023 | 10:00 WIB
Proses Keberlanjutan AALI Halau Kampanye Negatif CPO
[ILUSTRASI. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk di?Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.]
Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sering bersaing dengan kampanye negatif. Mulai pembakaran hutan, perusakan lahan gambut, sampai konflik teritori dengan warga asal, disebut-sebut sebagai praktik hitam yang kerap dilakukan pekebun sawit nakal.

Ini menyebabkan produk CPO dapat tekanan dari berbagai negara. Misalnya, Juni 2023, Uni Eropa membuat Undang-Undang Deforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang melarang komoditas pertanian, termasuk CPO, yang terindikasi berasal dari proses deforestasi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyatakan, EUDR diskriminatif dan berpotensi menyebabkan rugi puluhan triliunan rupiah jika berlaku akhir 2024.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 34,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (20 April 2025)
| Minggu, 20 April 2025 | 08:49 WIB

Profit 34,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (20 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (20 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,67% jika menjual hari ini.

Ekonomi Serba Tidak Pasti, Bijak Simpan Uang Tunai
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Ekonomi Serba Tidak Pasti, Bijak Simpan Uang Tunai

Menyimpan uang tunai terdengar solusi praktis. Tapi, dalam situasi ekonomi tidak menentu, pilihan ini harus dilakukan hati-hati.

Major Currencies Mekar, Ini Lima Valuta Asing Unggulan 2025
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Major Currencies Mekar, Ini Lima Valuta Asing Unggulan 2025

Mata uang utama dunia kompak menguat terhadap rupiah. Simak valas rekomendasi dan strategi yang tepat hasilkan cuan optimal!

Jalan Terjal Mengejar Bisnis Kurir yang Berkelanjutan
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Jalan Terjal Mengejar Bisnis Kurir yang Berkelanjutan

Perubahan iklim bisa berdampak pada aktivitas bisnis logistik. lantas sejauh mana sektor bisnis ini menjaga agar bisnisn

Bergelimang Laba Cantik dari Jasa Kursus Nail Art
| Minggu, 20 April 2025 | 05:15 WIB

Bergelimang Laba Cantik dari Jasa Kursus Nail Art

Tren bisnis jasa kecantikan kini berkembang pesat. Salah satunya jasa kursus menghias kuku atau nail art. 

 
Menjamu Trump
| Minggu, 20 April 2025 | 05:05 WIB

Menjamu Trump

​Kebijakan tarif baru impor pemerintah Amerika Serikat (AS) yang diterbitkan Pemerintahan Trump membuat kalangan usaha seluruh dunia morat-marit.

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler