Prospek Charoen Pokphand (CPIN) Terimpit Biaya Distribusi dan Suplai

Rabu, 14 September 2022 | 04:45 WIB
Prospek Charoen Pokphand (CPIN) Terimpit Biaya Distribusi dan Suplai
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paruh kedua tahun ini menjadi periode cukup menantang bagi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga melemahnya daya beli akan mempengaruhi kinerja emiten pakan ternak ini. 

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Michael Filbery menyatakan, meningkatnya biaya BBM bakal turut memerberat biaya distribusi CPIN. "Ke depannya, perlu dilihat lagi seberapa kuatnya daya beli masyarakat di sektor konsumsi setelah adanya kenaikan BBM, tapi menurut saya tak terlalu berdampak signifikan ke daya beli masyarakat kelas menengah," kata dia, Selasa (13/9).

Selain itu, harga bahan baku poultry juga masih tinggi. Meski pada Juli 2022 beberapa harga bahan baku terpantau turun, namun sekarang ini kembali naik. 

Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Charoen Pokphan (CPIN) Malah Turun 14,48% pada Semester I

Misalnya,  harga jagung baru-baru ini sempat merangkak mendekati  harga Rp 5.000 per kg. Untungnya, Michael memandang kenaikan harga bahan baku berupa jagung ini akan terbatas, sembari menunggu efek panen raya kedua. Sehingga, beban bisa sedikit membaik. 

Sedangkan untuk soybean meal kemungkinan relatif mahal lantaran cuaca panas ekstrem di Amerika Serikat membuat pasokan turun. Michael menambahkan, terkereknya harga jual rata-rata ayam maupun telur sejauh ini berimbas baik untuk emiten poultry, termasuk CPIN. Efeknya lebih ke margin laba operasional. 

Michael menyebut, kenaikan harga jual rata-rata di semester I harusnya masih bisa jadi bantalan pengaman margin bagi biaya produksi yang masih relatif tinggi.

Pasar ekspor

Dari segi penjualan, ekspor produk unggas ke Singapura senilai Rp 40 miliar pada Juli 2022 belum signifikan mempengaruhi kinerja. Tapi, penjualan ke Singapura ini menjadi inisiatif awal yang bagus untuk mendapatkan pasar baru bagi CPIN. 

Michael menilai, nilai ekspor masih di bawah 1% dari ekspektasi pendapatan CPIN di tahun ini. "Ke depan masih harus bersaing dengan pasokan ayam dari negara lain seperti Malaysia yang harganya lebih kompetitif," imbuh dia.

Baca Juga: Prospek Poultry Masih Menantang, Begini Rekomendasi Saham CPIN dari Analis Ini

PIN juga bisa mencari pasar ekspor baru di negara lainnya yang biaya produksi ayamnya lebih tinggi dari Indonesia, sehingga barrier harganya menurun. 

Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael dalam risetnya menuliskan, CPIN cukup ekspansif di bisnis makanan. Dari total belanja modal Rp 2,5 triliun pada tahun ini, CPIN mengalokasikan sekitar 50% di antaranya untuk bisnis makanan. Sebagian besar untuk pengadaan rumah potong unggas dan sisanya untuk memperluas segmen ritel melalui Prima Freshmart.

CPIN menargetkan jumlah toko menjadi 5.000 dalam jangka dua-tiga tahun mendatang. Hingga akhir 2021, CPIN memiliki 2.687 toko.

CPIN juga menganggarkan belanja modal sebesar 30% untuk investasi silo atau tempat penyimpanan jagung, guna mengamankan pasokan jagung. Terakhir, 20% belanja modal akan digunakan untuk ekspansi segmen day old chicken (DOC).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni mengatakan, CPIN membukukan pendapatan positif. Per semester I-2022, CPIN memperoleh laba bersih Rp 2,42 triliun, turun 14,48% secara tahunan. Namun pendapatan naik 12,44% secara tahunan jadi Rp 28,64 triliun.

CPIN juga mencetak kenaikan penjualan segmen ayam pegading berkat naiknya harga jual rata-rata di kuartal II-2022. Sehingga margin segmen ayam pedaging meningkat. 

Hingga tutup tahun ini, Emma percaya CPIN berpotensi meraih pendapatan Rp 54,31 triliun di tahun 2022, dengan laba bersih senilai Rp 4 triliun. "Kami berharap kinerja CPIN akan terus bertahan, didukung oleh prospek segmen broiler yang baik, serta stabilnya harga broiler," tulis Emma dalam risetnya.

Baca Juga: Laba Menyusut, Simak Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)

Emma dan Michael rekomendasikan hold CPIN dengan target harga masing-masing di Rp 6.100 dan Rp 5.650. Benyamin menyarankan hold dengan target Rp 6.300. 

Bagikan

Berita Terbaru

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025
| Jumat, 09 Mei 2025 | 19:02 WIB

Outstanding SRBI Turun 5 Bulan Beruntun Hingga April 2025

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (9/5), total SRBI mencapai Rp 881,81 triliun per April 2025.

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 18:18 WIB

IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Paling Banyak Net Buy Asing, Jumat (9/5)

Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 562,68 miliar di seluruh pasar saat IHSG naik tipis 0,07% ke 6.832,80, Jumat (9/5).

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 17:00 WIB

Penjualan PTSN ke AS Tersendat, namun Ekspansi Tambah Kapasitas Tetap Berjalan

PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) membidik kenaikan penjualan lebih dari 30% tahun ini karena adanya penambahan pelanggan baru di berbagai segmen.

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

INDEKS BERITA

Terpopuler