Berita Market

Prospek Obligasi Korporasi Pasca Menjadi Aset Berkinerja Terbaik Kedua

Kamis, 02 Desember 2021 | 04:15 WIB
Prospek Obligasi Korporasi Pasca Menjadi Aset Berkinerja Terbaik Kedua

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi korporasi berhasil menjadi instrumen investasi konvensional dengan kinerja paling baik secara year to date per 30 November 2021. Hal ini tercermin dari kinerja INDOBex Corporate Bond yang sudah menguat 9,77%. 

Realisasi tersebut berhasil mengungguli kinerja IHSG yang tumbuh 9,27% serta  INDOBeX Government Bond yang hanya naik 5,4%. Kinerja obligasi korporasi hanya kalah disandingkan dengan aset-aset kripto.

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengungkapkan, kinerja obligasi korporasi karena pulihnya kegiatan perekonomian. Di satu sisi, suplai obligasi korporasi cenderung terbatas. "Tingkat imbal hasil yang masih tinggi membuat obligasi korporasi diburu investor,"  kata dia, Rabu (1/12).

Baca Juga: Obligasi korporasi masih akan jadi pilihan obligasi yang menarik pada tahun depan

Pada tahun depan, prospek pemulihan ekonomi masih akan jadi cerita besar yang mendorong tren positif kinerja obligasi korporasi. Apalagi, perusahaan akan lebih agresif untuk ekspansi dan mencari pembiayaan lewat menerbitkan obligasi korporasi. 

Dalam jangka pendek, peningkatan kasus Covid-19 dan adanya varian baru, bisa jadi sentimen negatif. Namun, Fayadri percaya pemerintah dan masyarakat sudah belajar banyak dan rasanya lebih siap untuk mengantisipasinya.

"Obligasi korporasi secara imbal hasil masih akan tetap tinggi tahun depan, tapi tetap saja risiko juga lebih tinggi dibanding obligasi negara," kata Fayadri. Pada tahun depan, pasar keuangan masih akan berpotensi mengalami volatilitas yang tinggi seiring kebijakan tapering dan perubahan arah kebijakan suku bunga. Hal ini harus selalu dicermati dan diantisipasi oleh investor obligasi.

Fayadri mengatakan, obligasi pemerintah yang memiliki risiko lebih rendah dibanding obligasi korporasi masih layak dijadikan pilihan investasi. Terlebih, obligasi ini didukung oleh likuiditas pasar sekunder yang sangat bagus.

Kalau Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki berpendapat, tahun depan, investor masih akan wait and see mengenai kemungkinan terjadinya pandemi gelombang ketiga serta beberapa data ekonomi yang akan release. 

Baca Juga: Strategi investasi di tengah munculnya varian baru Covid-19

Sehingga kinerja obligasi korporasi masih diburu terlebih, kupon yang diberikan masih tinggi. Obligasi korporasi masih akan jadi pilihan menarik lantaran pergerakan harga stabil. Sementara pergerakan obligasi negara lebih volatile dan dinilai lebih cocok bagi investor trading. 

"Kalau pilih obligasi korporasi, sebaiknya yang tenor pendek. Sebab ada kemungkinan kenaikan suku bunga serta inflasi yang dapat menyebabkan obligasi tenor panjang menjadi lebih tidak menarik," saran Gama.

Terbaru