Berita Rekomendasi

Prospek Saham Sumber Alfaria (AMRT) Terdorong Aksi Beli dan Ekspansi

Kamis, 25 Agustus 2022 | 04:40 WIB
Prospek Saham Sumber Alfaria (AMRT) Terdorong Aksi Beli dan Ekspansi

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masuk dalam indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Global Equity Series Asia Pacific Ex-Japan Ex-China. Masuknya AMRT dalam indeks saham berkapitalisasi jumbo membuat saham AMRT kian banyak diincar investor asing dan kian menarik. 

Keanggotaan indeks FTSE ini akan efektif pada Senin, 19 September 2022. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengungkapkan, pergerakan saham AMRT kian meningkat, membuat kapitalisasi pasar tumbuh dengan bobot signifikan. 

Sehingga FTSE melakukan rebalancing supaya lebih mencerminkan pergerakan indeks acuan. "Rebalancing ini membuat sebagian alokasi dana milik FTSE dialihkan ke AMRT, jadi memperoleh dorongan dari peningkatan permintaan di pasar," ujar Pandhu, Rabu (24/8). 

Baca Juga: Prospek Positif, Cek Rekomendasi saham Sumber Alfaria (AMRT)

Para pengelola dana yang menyusun portofolio mengacu pada indeks FTSE juga melakukan hal sama. Pandhu memandang, AMRT memiliki prospek baik, sejalan dengan ekspansi perusahaan. 

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo pun sepakat mengatakan masuknya saham ARMT ke FTSE 100 large cap membuat saham ini kian menarik. "Tetapi perlu diwaspadai aksi profit taking, karena biasanya saat sudah masuk indeks maka sahamnya akan cenderung turun," terang dia. 

Perubahan pola belanja

Secara fundamental, Azis menyebut prospek AMRT masih menarik. Sebab emiten ritel yang juga masuk dalam indeks Kompas100 ini gencar ekspansi ke luar Jawa. "Pulihnya mobilitas masyarakat juga membuat kinerja AMRT kian bertumbuh," kata dia. 

AMRT berencana membuka sebanyak 800-1.000 gerai baru di tahun ini. Hingga Juni 2022, AMRT telah menambah sebanyak 645 gerai.  Dengan demikian, total keseluruhan gerai AMRT yang beroperasi mencapai 17.137 gerai. 

Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus dalam risetnya menuliskan, untuk membuka 1.000 gerai, AMRT menyiapkan belanja modal senilai Rp 3,5 triliun tahun ini. Dari total gerai baru pada kuartal I-2022, distribusi wilayah luar Jawa hanya 32%, atau lebih rendah jika dibandingkan Jawa non-Jabodetabek yang mencapai 41%. 

Baca Juga: Gabung Indeks FTSE, Ini Prospek Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)

Sementara, distribusi Jabodetabek hanya 27%, karena sebelumnya AMRT telah agresif ekspansi gerai di wilayah ini. "Saat ini, masyarakat lebih menyukai berbelanja dalam ukuran lebih kecil, sesuai dengan kebutuhan. Hasil survei menyebutkan kebiasaan masyarakat berbelanja bulanan maupun mingguan tidak lagi banyak dilakukan," ujar Arief. 

Perubahan pola berbelanja masyarakat ini sesuai desain gerai AMRT. Tren baru belanja masyarakat ini membuat AMRT agresif berekspansi ke area pemukiman. Pandhu menilai, ekspansi AMRT ke luar Jawa tepat dan memiliki potensi pertumbuhan jauh lebih kuat, karena didukung booming harga komoditas.

Di lain sisi, sentimen negatif yang dapat mengganggu kinerja AMRT adalah tingkat inflasi yang meningkat. Ini dikhawatirkan dapat mengurangi daya beli masyarakat.

Tantangan lain AMRT saat ini adalah rasio utang per ekuitas alias debt to equity ratio (DER) yang mencapai 2,1 kali. Sehingga perusahaan ini kurang bisa leluasa mengambil utang untuk berekspansi.

Pandhu menyebut, AMRT memang cukup konservatif dalam ekspansi, karena jika terlalu agresif bisa menjadi bumerang. "Jika peningkatan pendapatan tidak sebanding dengan peningkatan bebannya, tidak baik untuk kinerja," papar dia, Rabu (24/8).

Hingga akhir 2022, Azis memprediksi pendapatan AMRT mencapai Rp 92,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun. Arief memprediksi pendapatan AMRT mencapai Rp 94,04 triliun dengan laba Rp 2,05 triliun. 

Sayangnya harga saham AMRT kini mendekati target saham Azis dan Pandhu di  Rp 2.200 per saham. Sehingga keduanya menyarankan hold. Arief merekomendasikan overweight dengan target harga Rp 2.100.     

Baca Juga: Indeks FTSE Russell Dikocok Ulang, ADRO hingga AMRT Masuk

Terbaru