Prospek Tembaga Cerah, Rio Tinto Pasang Target Produksi Lebih Tinggi

Sabtu, 19 Januari 2019 | 10:53 WIB
Prospek Tembaga Cerah, Rio Tinto Pasang Target Produksi Lebih Tinggi
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - Perusahaan pertambangan, Rio Tinto mencatat penurunan produksi bijih besi 1% pada kuartal keempat tahun lalu menjadi 86,6 juta ton. Penurunan ini terjadi karena perusahaan lebih sedikit melakukan pengiriman.

Tahun 2019, perusahaan tambang berbasis di Inggris ini akan memproduksi lebih banyak bijih besi. Target produksi Rio Tinto berada di kisaran 338 juta ton hingga 350 juta ton. 

Produsen bahan pembuat baja nomer dua di dunia ini sempat menyatakan force majeure dalam pengiriman bijih besi ke beberapa pelanggan, lantaran terjadi kebakaran di terminal ekspor Cape Lambert di Australia awal bulan ini.

Bukan hanya Rio Tinto yang mencatat penurunan produksi, gabungan penambang global juga mengirimkan bijih besi lebih sedikit pada kuartal terakhir tahun lalu. Namun, harga bijih besi yang tinggi diprediksi akan mendorong pendapatan industri ini.

Pengiriman bijih besi Rio Tinto di wilayah Pilbara Australia naik 2% menjadi 338,2 juta ton, karena kenaikan produktivitas tambang. Pada November silam, Rio Tinto juga secara resmi mendanai tambang bijih besi senilai US$ 2,6 miliar di wilayah Pilbara. Langkah ini ditempuh untuk memenuhi permintaan bijih besi berkualitas dari China.

“Kami membukukan kinerja operasional yang solid pada akhir kuartal 2018, khususnya di seluruh aset tembaga kami,” kata Jean-Sebastien Jacques, CEO Rio Tinto seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/1).

Sepanjang tahun lalu, Rio Tinto membukukan kenaikan produksi tembaga sebesar 33% menjadi 633.500 ton. Tahun ini, perusahaan yang berkantor pusat di London ini memasang target produksi antara 550 ribu ton hingga 600 ribu ton.

Produksi tembaga lebih tinggi karena produktivitas tembaga di tambang Kennecott Rio Tinto Utah melampaui target. Komoditas tembaga tahun ini diprediksi punya prospek positif. Dus, perusahaan berencana mengurangi ketergantungannya pada bijih besi dan meningkatkan aset tembaga.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks
| Senin, 29 Desember 2025 | 13:14 WIB

Prospek Sawit 2026: Harga di Level Tinggi, Permintaan Naik, Regulasi Kompleks

Prospek minyak sawit 2026 tetap atraktif dengan harga US$1.050-1.150/ton didukung biodiesel B50 & permintaan global, meski regulasi kompleks.

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026
| Senin, 29 Desember 2025 | 10:19 WIB

Saham Happy Hapsoro: Potensi vs Risiko 2026

Saham grup Happy Hapsoro reli agresif 2025 didorong politik & korporasi. Prospek 2026 atraktif tapi rawan koreksi spekulasi.

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:30 WIB

Tekanan Pada Kredit UMKM Membuat Risiko Kenaikan NPL Makin Tinggi

Nilai outstanding kredit UMKM perbankan masih terus menurun, sementara tingkat kredit bermasalah juga masih naik

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:16 WIB

Harga Emas Berkilau, Saham Emiten Memukau

Permintaan aset safe have terus mendaki di sepanjang tahun 2025. Dalam sebulan terakhir, mayoritas harga saham emiten emas melonjak tinggi.

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:09 WIB

Indomobil Multi Jasa (IMJS) Suntik Modal Anak Usaha Rp 499,28 Miliar

Penyetoran modal ini berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PUT IV HMETD).​

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi
| Senin, 29 Desember 2025 | 09:05 WIB

Incar Pertumbuhan Kinerja, Fast Food Indonesia (FAST) Geber Ekspansi

 Pada tahun 2030, emiten pengelola jaringan restoran KFC Indonesia itu menargetkan bisa memiliki 1.000 gerai. ​

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri
| Senin, 29 Desember 2025 | 08:57 WIB

Laju Konsumsi Tahun 2026 Diproyeksi Pulih, Prospek Emiten Semakin Berseri

Konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih bertahap pada tahun depan, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir. 

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:20 WIB

Multifinance Redam Risiko Lonjakan NPF

Industri pembiayaan mengantisipasi tradisi kenaikan kredit macet yang biasanya terjadi pada momen liburan akhir tahun.

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:16 WIB

Trafik Jalan Tol Regional Jasa Marga Menanjak

Volume lalu lintas tercatat mencapai 2.033.534 kendaraan, tumbuh 7,42% dibandingkan kondisi normal yang berada pada angka 1.893.017 kendaraan.

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih
| Senin, 29 Desember 2025 | 07:13 WIB

Beragam Instansi Menyokong Kopdes Merah Putih

Melalui konsolidasi kebijakan, data dan program lintas kementerian, Kemenkop berharap koperasi kembali menjadi pilar utama ekonomi kerakyatan

INDEKS BERITA

Terpopuler