Protech Mitra (OASA) Yakin Bisa Membukukan Laba Pada 2019

Sabtu, 02 Maret 2019 | 08:33 WIB
Protech Mitra (OASA) Yakin Bisa Membukukan Laba Pada 2019
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) mengincar kontrak baru senilai Rp 55 miliar pada tahun ini. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menargetkan meraup laba sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

Anton Santoso, Komisaris Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk mengatakan, saat ini, pendapatan perusahaan masih mengandalkan proyek kelistrikan dan telekomunikasi. "Tahun ini, kemungkinan (proyek) dari sektor telekomunikasi sekitar 40% dari total proyek," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/2).

Tahun lalu, kontribusi pendapatan dari sektor telekomunikasi sekitar 30%. Artinya, 70% kontrak-kontrak yang didapat emiten ini berasal dari sektor listrik. Kini, Protech terus menyasar proyek-proyek telekomunikasi dan kelistrikan, seperti subkontraktor gardu induk dan mechanical electrical. Perusahaan juga melirik proyek kelistrikan untuk energi terbarukan dan solar power plant.

Anton berharap, tahun ini, kinerja perusahaan akan membaik, seiring dengan lebih banyak proyek yang didapat pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, pendapatan OASA turun karena proyek yang dikerjakan tidak banyak. "Pipeline project sudah cukup banyak dan di tahun 2019 ini, pendapatan akan meningkat cukup banyak," klaimnya

Atas dasar itu, manajemen Protech akan selektif terhadap kontrak-kontrak baru yang dibidik. Hanya kontrak yang memberikan profitabilitas dan margin yang baik yang akan dikerjakan perusahaan pada tahun ini. "Kami targetkan tahun ini pendapatan double dari 2018 dan kami targetkan sudah profit. Target profit sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar di tahun ini. Total kontrak sekitar Rp 55 miliar di tahun ini," lanjutnya.

Sepanjang tahun lalu, Protech mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan senilai Rp 758,32 juta atau turun dari rugi tahun 2017 yang sebesar Rp 1,38 miliar. "Tapi rugi sudah terpangkas karena margin profitabilitas proyek kami sudah meningkat," sebut Anton.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan OASA sepanjang tahun lalu menurun. Nilai yang dibukukan mencapai Rp 22,82 miliar selama 2018, turun 28,5% dari posisi Rp 31,96 miliar pada 2017. Pendapatan paling besar berasal dari jasa konstruksi senilai Rp 18,59 miliar, penjualan barang Rp 2,01 miliar, dan pendapatan jasa instalasi dan pemeliharaan senilai Rp 2,22 miliar.

Sementara beban pokok pendapatan per 2018 berhasil turun 30% menjadi Rp 20,37 miliar dari posisi Rp 29,1 miliar pada 2017. Beban penjualan, umum dan administrasi perusahaan mencapai Rp 4,29 miliar, turun 17% dari posisi Rp 5,17 miliar pada 2017. Total aset Protech sebesar Rp 48,77 miliar, turun dari posisi Rp 54,94 miliar di 2017.

Bagikan

Berita Terbaru

Perkembangan Proyek Jadi Katalis Positif, Saham MDKA Diprediksi Bisa Terus Menghijau
| Jumat, 04 Juli 2025 | 14:59 WIB

Perkembangan Proyek Jadi Katalis Positif, Saham MDKA Diprediksi Bisa Terus Menghijau

Kenaikan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terus berlanjut. Saham MDKA masih akan tersulut oleh harga emas.

Profit 27,07% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut Tipis (4 Juli 2025)
| Jumat, 04 Juli 2025 | 08:30 WIB

Profit 27,07% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut Tipis (4 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (4 Juli 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Backlog 15 Juta Rumah Jadi Peluang
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:28 WIB

Backlog 15 Juta Rumah Jadi Peluang

Prospek industri properti masih cerah di tahun ini. Asalkan, didorong berbagai kebijakan yang bisa mengakselerasi penjualan produk properti

Sarinah Kembangkan Ritel Berbasis Narasi Budaya
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:23 WIB

Sarinah Kembangkan Ritel Berbasis Narasi Budaya

Sarinah mengembangkan ekosistem ritel berbasis narasi budaya. Mulai dari produk hasil kurasi, pameran seni, dan pertunjukan budaya,

BUAH Memperkuat Pasar Indonesia Timur
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:19 WIB

BUAH Memperkuat Pasar Indonesia Timur

Tren gaya hidup sehat yang terus tumbuh juga menjadi peluang besar bagiPT Segar Kumala Indonesia Tbk

 DMMX Bidik Pertumbuhan Dua Digit
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:14 WIB

DMMX Bidik Pertumbuhan Dua Digit

PT Digital Mediatama Maxima Tbk menjalankan sejumlah strategi bisnis untuk mengungkit kinerja di sepanjang tahun ini

Was Was Harga Gas Melon Naik Tahun Depan
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:05 WIB

Was Was Harga Gas Melon Naik Tahun Depan

Pemerintah tengah mengkaji LPG 3 kg satu harga yang direncanakan mulai tahun depan akan berefek pada kenaikan harga

Kejahatan Pangan
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:00 WIB

Kejahatan Pangan

Pemerintah perlu menindak dengan tegas para pelaku pengoplosan beras supaya masyarakat kembali percaya.

Peluang Rupiah Menguat Terbatas pada Jumat (3/7)
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:30 WIB

Peluang Rupiah Menguat Terbatas pada Jumat (3/7)

Rupiah berhasil memanfaatkan momentum pelemahan dolar AS, dengan penguatan 0,32% secara harian ke level Rp 16.195 per dolar AS

Dolar AS yang Terus Tertekan Bikin Valas Asia Bersinar
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:20 WIB

Dolar AS yang Terus Tertekan Bikin Valas Asia Bersinar

Tekanan pada dolar Amerika Serikat (AS) yang masih kuat, membuat nilai tukar sejumlah mata uang Asia belakangan menguat

INDEKS BERITA

Terpopuler