Proyek Infrastruktur Lesu, Penyaluran Kredit Sindikasi Turun

Senin, 02 Desember 2024 | 04:18 WIB
Proyek Infrastruktur Lesu, Penyaluran Kredit Sindikasi Turun
[ILUSTRASI. Kredit Sindikasi; Direktur Utama PT. Bank Mega Kostaman Thayib (dua kiri) bersama Direktur Kredit Bank Mega Madi Darmadi Lazuardi (kiri), Direktur Keuangan, Kepala Divisi Pembiayaan Berkelanjutan PT SMI (Persero) Benedictus Pudji Hartono (kedua kanan) dan SDM dan Manajemen Risiko PT INKA (Persero) Andy Budiman (kanan) bertukar cinderamata usai penandatanganan perjanjian kerjasama di Jakarta, Senin (9/9/2024). Bank Mega bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) memberikan fasilitas kredit sindikasi kepada PT Industri Kereta Api (Persero) sebesar Total Rp2,14 triliun, dimana porsi pembiayaan Bank Mega sebesar Rp1,3 triliun dan PT SMI sebesar Rp850 miliar dengan jangka waktu pembiayaan kredit selama 24 bulan. KONTAN/Baihaki/9/9/2024]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan tumbuh ditopang kredit korporasi yang naik lebih tinggi. Tapi tampaknya ini tak sejalan dengan kredit sindikasi yang justru turun drastis. Kredit sindikasi merupakan bagian kredit korporasi yang diberikan bersama oleh beberapa bank atau lembaga pembiayaan.

Menilik data Bloomberg, kesepakatan kredit sindikasi mandated lead arranger (MLA) dari awal tahun hingga akhir November hanya mencapai US$ 19,74 miliar. Realisasi ini turun 34,9% secara tahunan. Di kuartal IV berjalan, kesepakatan kredit sindikasi mencapai US$ 2,93 miliar, turun 50,1% secara tahunan.

Baca Juga: Dukung Akses Telekomunikasi dan Informasi, IIF Salurkan Kredit Sindikasi Rp500 Miliar

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengapitalisasi Olahraga
| Minggu, 09 Februari 2025 | 06:35 WIB

Mengapitalisasi Olahraga

Melihat ​pencapaian atlet panjat tebing Indonesia, maka selayaknya pemerintah memprioritaskan olahraga ini. 

Saat Dapur UMKM Tak Berasap Lagi
| Minggu, 09 Februari 2025 | 06:15 WIB

Saat Dapur UMKM Tak Berasap Lagi

Dapur pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sempat tak berasap akibat larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg.

 
 
Gengsi Bisnis Panas Bumi Menyala Sampai Kancah Global
| Minggu, 09 Februari 2025 | 05:45 WIB

Gengsi Bisnis Panas Bumi Menyala Sampai Kancah Global

Usai meraih cuan dari bisnis panas bumi dan karbon, PT Pertamina Geothermal Energy meraih penghargaan ESG bergengsi global.

 
Cuan Cantik dari Perhiasan yang Dibuat dari Air Susu Ibu
| Minggu, 09 Februari 2025 | 05:05 WIB

Cuan Cantik dari Perhiasan yang Dibuat dari Air Susu Ibu

Air susu ibu (ASI), rambut hingga tali pusar bisa jadi pernak-pernik perhiasan. Seperti apa bisnis ini memberikan cuan?

 
 
Kronologi Isa Rachmatarwata Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 16:10 WIB

Kronologi Isa Rachmatarwata Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya

Tersangka Isa Rachmatarwata membuat surat yang berisi PT Asuransi Jiwasraya memasarkan produk JS Saving Plan

Bursa Saham Jeblok, Nilai Kekayaan Taipan Ikut Anjlok
| Sabtu, 08 Februari 2025 | 12:19 WIB

Bursa Saham Jeblok, Nilai Kekayaan Taipan Ikut Anjlok

Orang terkaya nomor dua di Indonesia, Prajogo Pangestu mengalami penurunan aset paling besar akibat penurunan harga saham-saham yang ia miliki

Jumlah Wisatawan dari China Melonjak Lebih dari 51% di Tahun 2024
| Kamis, 06 Februari 2025 | 16:00 WIB

Jumlah Wisatawan dari China Melonjak Lebih dari 51% di Tahun 2024

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 13,74 juta kunjungan pada 2024, naik 17,66% jika dibandingkan dengan tahun 2023.

Menilik Prospek IPO di Indonesia Hingga Belahan Dunia Lain di 2024 dan 2025
| Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB

Menilik Prospek IPO di Indonesia Hingga Belahan Dunia Lain di 2024 dan 2025

Kejelasan kebijakan pemerintah, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan suku bunga rendah diharapkan akan memperbarui minat terhadap IPO

Maskapai Kaji Efek Hemat Anggaran Pemerintah
| Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB

Maskapai Kaji Efek Hemat Anggaran Pemerintah

Maskapai penerbangan sedang mendalami dampak dari pemangkasan anggaran APBN dan APBD untuk perjalanan dinas.

Nilai Tukar Melemah Saham KLBF Melandai, Berikut ini Prospek dan Rekomendasinya
| Kamis, 06 Februari 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Melemah Saham KLBF Melandai, Berikut ini Prospek dan Rekomendasinya

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sudah membuat anggaran tahun 2025 dengan menjadikan level rupiah di Rp 16.000 per dolar AS sejak medio tahun 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler