Proyek Kereta Cepat Kurang Dana, KCIC Ajukan Tambahan Utang Rp 16,1 Triliun ke China
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium pembangunan kereta api berkecepatan tinggi di Indonesia yang didanai China yakni KCIC, sedang mencari tambahan pinjaman senilai Rp 16,1 triliun atau US$ 1,03 miliar dari China Development Bank (CDB). Utang baru itu untuk mendanai pembengkakan anggaran pada proyek tersebut.
Proyek kereta api cepat senilai US$ 6 miliar, menghadapi pembengkakan biaya karena beberapa masalah. "Termasuk biaya pengadaan tanah yang lebih tinggi, penundaan konstruksi karena pandemi, dan kenaikan harga bahan," kata Dwiyana Slamet Riyadi, Presiden Direktur KCIC, dalam sidang parlemen (9/11).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.