Proyeksi IHSG: Masih Rawan Aksi Ambil Untung

Jumat, 03 April 2020 | 05:31 WIB
Proyeksi IHSG: Masih Rawan Aksi Ambil Untung
[ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sukses membukukan rebound dan mengakhiri pergerakannya pada perdagangan hari Selasa (31/3/]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat sebesar 1,47% ke level 4.531,68 pada penutupan perdagangan Kamis (2/4). Saham sektor industri dasar dan barang konsumen mendorong penguatan IHSG kemarin.

Indeks sektor industri dasar naik 4,27% kemarn sedang indeks sektor barang konsumsen naik 3,95%. Sementara itu, indeks sektor konstruksi turun 0,77% dan sektor keuangan turun 0,08%. Keduanya indeks sektoral dengan performa terburuk kemarin.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, secara teknikal, IHSG kembali menguat karena bisa bertahan di atas support moving average (MA) 5. Meski naik, IHSG masih diiringi aksi jual asing. Tercatat, nilai jual bersih (net sell) investor asing kemarin sebesar Rp 384 miliar.

Baca Juga: Moody's Pangkas Peringkat Utang Enam Emiten, dari ASRI, BUMI Hingga MEDC

Dengan begitu, IHSG rawan profit taking pada perdagangan hari ini. "Selain itu, IHSG masih belum menembus resistance MA 20 sehingga masih belum mengonfirmasi uptrend jangka menengah, tulis William dalam risetnya, kemarin.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan sepakat. Ia menilai aksi jual investor asing masih akan berlanjut. Minat investor asing terhadap aset berisiko tinggi tengah berkurang.

Baca Juga: Tak Ada Lawan, Cuan Investasi Emas Antam Terbukti Paling Menggiurkan

Penyebabnya, pasar modal masih dibayangi kekhawatiran atas penyebaran wabah virus corona alias Covid-19. Selain itu, nilai tukar rupiah masih melemah. Dari dalam negeri investor masih menantikan implementasi sejumlah kebijakan stimulus yang telah diumumkan. Berbagai stimulus ini yang diharapkan mampu meredam potensi penurunan indeks.

Pemerintah dan DPR juga akan membahas Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Perppu ini kemudian akan menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk dapat mengambil sejumlah kebijakan luar biasa (extraordinary) untuk menanggulangi dampak wabah virus corona di Indonesia.

Baca Juga: Mengejutkan, Pemegang Saham Bank Mayapada (MAYA) Batalkan Setoran Modal Rp 252 Miliar

Valdy memprediksi IHSG bakal bergerak melemah dan bergerak di rentang 4.400-4.450 di akhir pekan ini. Hitungan dia, support-resistance IHSG masing-masing di 4.350-4.700.

Sementara, William memprediksi IHSG berpotensi bergerak mixed dengan cenderung menguat. IHSG akab bergerak di rentang 4.400-4.760.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Komoditas Emas di Tahun 2026 Tetap Berkilau
| Kamis, 01 Januari 2026 | 06:30 WIB

Prospek Komoditas Emas di Tahun 2026 Tetap Berkilau

Tensi geopolitik diperkirakan tetap menjadi katalis utama yang memperkuat permintaan emas sepanjang tahun 2026.

Saham Prajogo Pangestu Bergerak Fenomenal, Ini Review dan Pilihan Saham 2026
| Kamis, 01 Januari 2026 | 06:06 WIB

Saham Prajogo Pangestu Bergerak Fenomenal, Ini Review dan Pilihan Saham 2026

Analis melihat TPIA layak dicermatiterutama jika valuasi kian rasional dan perkembangan ekspansi mulai tercermin dalam kinerja keuangan.

Menatap Tahun 2026, PJAA Genjot Optimalisasi Bisnis dan Proyek Reklamasi
| Kamis, 01 Januari 2026 | 05:28 WIB

Menatap Tahun 2026, PJAA Genjot Optimalisasi Bisnis dan Proyek Reklamasi

PJAA siapkan strategi 2026: optimalisasi bisnis eksisting, ekspansi reklamasi bertahap, capex Rp 123 miliar, target pendapatan 10% dan laba 29%.

Defisit Pasokan Bayangi Pasar, Harga Tembaga Berpeluang Tetap Tinggi di 2026
| Kamis, 01 Januari 2026 | 05:01 WIB

Defisit Pasokan Bayangi Pasar, Harga Tembaga Berpeluang Tetap Tinggi di 2026

Prospek harga tembaga 2026 tetap bullish berkat defisit pasokan 330 kmt dan permintaan EV. Analis proyeksi US$ 10.000-13.500 per ton.

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 20:14 WIB

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel

Hingga 24 Desember 2025, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal telah menembus 20,32 juta Single Investor Identification (SID).

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 19:01 WIB

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025

Ekonomi Indonesia menunjukkan dua wajah yang berbeda. Produsen mulai bersikap lebih hati-hati saat keyakinan konsumen mulai membaik.

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

INDEKS BERITA

Terpopuler