Proyeksi IHSG: Menunggu Data Neraca Dagang

Rabu, 15 April 2020 | 05:29 WIB
Proyeksi IHSG: Menunggu Data Neraca Dagang
[ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta, Selasa (7/4/2020). ]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 1,79% ke level 4.706,49 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (14/4).

IHSG bisa lebih melaju jika saja asing tak mencatatkan nilai jual bersih atau net sell Rp 426,99 miliar di seluruh pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, ada sejumlah sentimen yang menggerakkan IHSG kemarin, salah satunya Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya, BI 7-Day Reverse Repo Rate, di level 4,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2020.

"BI juga menerapkan langkah-langkah lanjutan dalam menyokong perekonomian Indonesia dengan meningkatkan intervensi di pasar keuangan, adanya quantitative easing (QE) dan lainnya," papar Herditya kepada KONTAN, Selasa (14/4).

Baca Juga: Tahan Suku Bunga Meski Ada Ruang Penurunan, Bank Indonesia Gelar Quantitative Easing

Menurut Herditya, pelaku pasar menyambut baik upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, sehingga IHSG kembali naik. Sementara dari global, IHSG juga mengekor bursa regional yang rata-rata bergerak menguat.

Untuk perdagangan Rabu (15/4), lanjut Herditya, pelaku pasar akan mencermati rilis neraca perdagangan periode Maret 2020. Sebagai gambaran, pada Februari 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang surplus US$ 2,34 miliar.

Baca Juga: Ketangguhan Bisnis Indofood Tengah Diuji Corona, Simak Rekomendasinya

Herditya memproyeksikan, IHSG hari ini bergerak menguat terbatas dengan support di level 4.650 dan resistance 4.730.

Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, pasar akan menanti pengumuman trade balance sebagai sentimen perdagangan. Prediksi Hendriko, IHSG berpotensi menguji support baru di level 4.700 dengan resistance selanjutnya pada level 4.900-4.950. Jika tidak berhasil bertahan di level 4.700, IHSG bisa kembali menguji support 4.600.

Baca Juga: Corona Tak Bikin Gentar, Emiten Tetap Gencar Cari Dana di Bursa

Sementara Analis Panin Sekuritas William Hartanto mencermati net sell yang cukup besar kemarin. "Kondisi seperti ini masih belum memberikan iklim investasi yang baik. Oleh karena itu, masih disarankan untuk melakukan trading dalam jangka pendek," kata dia.

Secara teknikal, William memperkirakan, IHSG masih terkonsolidasi dalam range 4.603-4.811 sampai akhir pekan ini. Sementara hari ini, dia memprediksi kemungkinan IHSG bergerak mixed, dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.603-4.811.

 

Baca Juga: Ketangguhan Bisnis Indofood Tengah Diuji Corona, Simak Rekomendasinya

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler