Proyeksi IHSG: Merespons Data Baru Ekonomi Domestik

Jumat, 02 Agustus 2019 | 06:09 WIB
Proyeksi IHSG: Merespons Data Baru Ekonomi Domestik
[]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah The Fed menurunkan suku bunga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,14% jadi 6.381,54.

Meski IHSG melemah, investor asingmencetak net buy Rp 43,50 miliar.

Analis menilai, penurunan suku bunga The Fed tidak terlalu berpengaruh ke IHSG.

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony menyebut, bagi pelaku pasar, penurunan Fed fund rate sudah priced in.

"BI juga memotong bunga 25 basis poin, jadi pengaruhnya tidak signifikan," terang dia, Kamis (1/8).

Setelah pengumuman Fed fund rate, IHSG hari ini akan lebih banyak dipengaruhi sentimen domestik.

Pelaku pasar masih akan merespons data-data ekonomi domestik terbaru.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi antara lain menyoroti kinerja sektor manufaktur yang di bawah ekspektasi.

Ini tercermin dari penurunan PMI sektor manufaktur.

IHS Markit kemarin merilis purchasing manager index (PMI) Indonesia periode Juli berada di level 49,6.

Padahal bulan sebelumnya, indeks ini masih ada di 50,6. Sekadar mengingatkan, angka di bawah 50 menunjukkan terjadi kontraksi.

Chris menyebut, pelaku pasar juga mulai mengantisipasi pengumuman pertumbuhan ekonomi dalam negeri di semester satu.

Ia memprediksi IHSG cenderung melemah dan bergerak antara 6.379-6.450.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Porsi PDRB DKI Jakarta Masih Tertinggi di 2024, Ini Daftar Lengkap 38 Provinsi
| Selasa, 25 Februari 2025 | 18:23 WIB

Porsi PDRB DKI Jakarta Masih Tertinggi di 2024, Ini Daftar Lengkap 38 Provinsi

Provinsi DKI Jakarta masih mencatatkan produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar di tahun 2024 dari 38 provinsi di Indonesia.

Berkat Strategi Ekspansif, Perbankan Syariah Sukses Mencetak Kinerja Apik
| Selasa, 25 Februari 2025 | 12:00 WIB

Berkat Strategi Ekspansif, Perbankan Syariah Sukses Mencetak Kinerja Apik

Pangsa pasar perbankan syariah Indonesia tercatat mengalami peningkatan, meski porsinya masih terhitung kecil

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:50 WIB

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara

Ada 14 saham BUMN dan anak usahanya yang berada di bawah naungan BPI Danantara. Sebagian besar harga 14 saham BUMN ini masih tertekan.

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:30 WIB

Membedah IPO Jantra Grupo Indonesia (KAKI), Neraca Keuangan Menggelembung Jelang IPO

Masa Penawaran Awal saham IPO PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAKI) berlangsung hingga 26 Februari 2025.

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:18 WIB

Status Kredit GNI di Bank Masih Lancar

Perbankan menegaskan, kendati operasional GNI terancam tutup, status kredit perusahaan ini masih lancar

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:13 WIB

Perbankan Akan Tetap Berhati-hati di Bawah Kendali Danantara

Begini prospek bisnis dan operasional bank milik pemerintah setelah berpindah pengelolaan ke bawah BPI Danantara

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan
| Selasa, 25 Februari 2025 | 09:11 WIB

Menanti Efek Positif Kehadiran Danantara ke Pasar Saham, Banyak yang Perlu Dibuktikan

Sejauh ini masih banyak kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terkait tata kelola, akuntabilitas, transparansi, dan sosok pemimpin Danantara.

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus
| Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02 WIB

Harga Melambung Ribuan Persen, Saham JSPT Tiga Kali Masuk Papan Pemantauan Khusus

Sejumlah tindakan yang diambil otoritas bursa tak mampu membendung volatilitas harga saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:50 WIB

INKP Menawarkan Obligasi Rupiah, Dolar AS dan Sukuk

Obligasi itu ditawarkan senilai 100% dari jumlah pokok. Seri A jumlah pokok Rp 570,79 miliar dan tingkat bunga tetap 7% per tahun.

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja
| Selasa, 25 Februari 2025 | 07:49 WIB

Bikin Anak Usaha Demi Genjot Kinerja

Sejumlah emiten mulai menggenjot ekspansi organik di awal tahun ini. Caranya lewat pendirian entitas usaha baru ataupun perusahaan patungan

INDEKS BERITA

Terpopuler