Proyeksi IHSG: Pasar Masih Akan Wait and See

Selasa, 10 September 2019 | 04:00 WIB
Proyeksi IHSG: Pasar Masih Akan Wait and See
[]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan kedua September 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau. IHSG menguat 0,27% ke 6.326,21 pada Senin (9/9). Tapi, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih senilai Rp 81,16 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat, rencana AS-China kembali bertemu menjadi sentimen positif bagi IHSG. Selain itu, adanya rencana pertemuan OPEC pada pekan ini, di mana komitmen Arab Saudi membatasi produksi minyak bisa mempengaruhi penguatan harga minyak global.

Baca Juga: Harga Komoditas Membaik, IHSG Hari Ini Berakhir Di Zona Hijau 

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat, pergerakan positif IHSG turut dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga dan perbaikan harga komoditas. Dia melihat, sikap wait and see para investor masih akan terlihat sampai hari ini.

Nafan melihat, pengumuman inflasi China juga akan mempengaruhi IHSG. Inflasi China diprediksi turun jadi 2,6% dari 2,8%. Nafan memprediksi IHSG akan koreksi antara 6.269,666381.54.

Wawan menilai, harga komoditas juga masih akan menguat. Karena itu, Wawan merekomendasikan saham tambang, konsumer dan infrastruktur. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak antara 6.2906.350.

Baca Juga: Ini sektor saham yang berpotensi tumbuh menurut Mandiri Sekuritas 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)
| Senin, 30 Juni 2025 | 09:02 WIB

Profit 26,3% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (30 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Juni 2025) Rp 1.880.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 26,3% jika menjual hari ini.

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Kinerja ekspor pada bulan Mei diperkirakan meningkat akibat normalisasi setelah liburhari raya pada April lalu

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:51 WIB

Tantangan Berat Para Pengelola Dana Investasi

Hanya MI dengan permodalan kuat yang mampu mendanai pengembangan ini, memperkuat prinsip Pareto (20/80) dan survival of the fittest.

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:40 WIB

Harga Pangan Bisa Picu Inflasi Juni

Inflasi kelompok harga bergejolak diperkirakan meningkat, terutama disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas pangan

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:32 WIB

Sisa Anggaran Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi

Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per akhir Mei 2025 melampaui Rp 300 triliun

Mengawal Harga Beras
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:05 WIB

Mengawal Harga Beras

Pemerintah perlu mengawal harga beras yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET) agar tidak menimbulkan gejolak di publik.

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif
| Senin, 30 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terjebak Dalam Demokrasi Konsumtif

Relasi negara dengan masyarakatnya adalah sebuah modal yang penting untuk membangun demokrasi berkualitas.​

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:45 WIB

Pelonggaran Moneter AS Bisa Kembali Mengangkat Bitcoin

Berdasarkan data Coinmarketcap, BTC naik 6,16% dalam sepekan terakhir ke level US$ 108.158 pada Minggu (29/6).

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:44 WIB

Wamen Investasi dan Hilirisasi Memperkenalkan Terobosan Kemudahan Berusaha di OSS

Fiktif positif diberlakukan sebagai terobosan reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan perizinan.

Harga Logam Industri Menanti Perkembangan Tarif Trump
| Senin, 30 Juni 2025 | 06:20 WIB

Harga Logam Industri Menanti Perkembangan Tarif Trump

Peningkatan pada logam industri ini didorong oleh sentimen pasar yang optimistis terhadap pemulihan ekonomi global.

INDEKS BERITA

Terpopuler