Proyeksi IHSG: Terdorong Sentimen Global

Senin, 13 April 2020 | 05:24 WIB
Proyeksi IHSG: Terdorong Sentimen Global
[ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). IHSG sukses membukukan rebound dan mengakhiri pergerakannya pada perdagangan hari Selasa (31/3/]
Reporter: Kenia Intan | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada (9/4) ditutup menguat 0,48% ke level 4.649,08.

Hari ini, pergerakan IHSG akan dibayangi sentimen global.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi penguatan IHSG masih bisa berlanjut hari ini (13/4). Secara teknikal, Hans mengamati IHSG menguat 22 poin membentuk candle dan body naik kecil.

Baca Juga: CPO Malaysia: Stok Meningkat, Uni Eropa Kembali Menggeser China

Pergerakan IHSG mengindikasikan potensi indeks saham terkonsolidasi. "IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di kisaran 4.393-4.562, dan resistance di level 4.700-4.780," jelas Hans Kwee ke KONTAN, Minggu (12/4).

Sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG di awal pekan ini adalah rencana stimulus The Fed senilai US$ 2,3 trilun. Program ini termasuk pinjaman yang diarahkan bagi UKM, rencana untuk membeli obligasi investment-grade hingga obligasi sampah (junk bond).

Baca Juga: IMF: Pandemi akan menyebabkan resesi terburuk sejak Depresi Hebat

Pasar mengapresiasi rencana tersebut. Pasar saham Amerika dan Eropa sempat menguat sebelum libur Paskah. Sentimen ini masih akan mempengaruhi perdagangan Senin ini.

Sementara itu, pelaku pasar juga menanti data kasus corona di Amerika Serikat. Ekspektasinya, jumlah kasus menurun pekan ini. Pasalnya, sebelum ini Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan, ia meyakini pekan lalu merupakan puncak kurva penambahan jumlah kasus baru.

Baca Juga: Nyaris Tembus 20.000, Kematian Akibat Corona di AS Jadi Yang Tertinggi di Dunia

Di sisi lain, Jerman juga akan mengakhiri masa lockdown pada tanggal 19 April. Ini menjadi sentimen positif bagi pasar. Apalagi jumlah pasien baru Covid-19 tercatat semakin turun.

Kamis lalu (9/4), IHSG memasuki zona hijau ditopang oleh penguatan indeks sektor aneka industri sebesar 4,49%. Disusul sektor barang konsumen menguat 2,10%. Sementara itu, pemberatnya adalah sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terkoreksi 0,54% dan sektor keuangan yang terkoreksi hingga 0,52%.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Jiwasraya, Benny Tjokro Gugat BPK dan Jampidsus

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai tekanan pada indeks saham terlihat belum akan berakhir. "Sentimen dari pergerakan nilai tukar rupiah serta fluktuasi harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG," kata dia dalam riset yang diterima KONTAN, Minggu (12/4).

Ia memprediksi IHSG akan bergerak cenderung melemah di kisaran 4.302 hingga 4.718.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Prospek PT Timah (TINS) Pasca Temuan BPK
| Senin, 09 Juni 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prospek PT Timah (TINS) Pasca Temuan BPK

BPK mengungkapkan adanya potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari kegiatan operasional PT Timah Tbk mencapai Rp 34,49 triliun.

ESG XLSmart (EXCL): Memadukan Strategi biar Jadi Paling Dicintai
| Senin, 09 Juni 2025 | 11:05 WIB

ESG XLSmart (EXCL): Memadukan Strategi biar Jadi Paling Dicintai

Usaha baru hasil merger XL Axiata dan Smartfren efektif berjalan pada tahun ini. Manajemen berjanji lebih ambisius untuk menerapkan ESG.

Gelombang PKPU Anak Usaha BUMN Karya Masih Berlanjut, Kali Ini Menerpa Anak WSKT
| Senin, 09 Juni 2025 | 10:54 WIB

Gelombang PKPU Anak Usaha BUMN Karya Masih Berlanjut, Kali Ini Menerpa Anak WSKT

Sebelumnya gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) juga diajukan terhadap anak usaha PTPP dan WIKA.

Proyeksi IHSG Usai Idul Adha, Minim Sentimen Domestik dan Waspadai Profit Taking
| Senin, 09 Juni 2025 | 09:56 WIB

Proyeksi IHSG Usai Idul Adha, Minim Sentimen Domestik dan Waspadai Profit Taking

Selama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak menembus ke bawah 7.000, outlook mingguan masih netral ke positif.

Emiten Kelapa Sawit Sinarmas (SMAR) Akan Jual Bio CNG dari Limbah Gas Metana
| Senin, 09 Juni 2025 | 09:23 WIB

Emiten Kelapa Sawit Sinarmas (SMAR) Akan Jual Bio CNG dari Limbah Gas Metana

DSNG menjadi salah satu pesaing PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) di bisnis bio CNG.

Di Tengah Kabar Spin Off, BRIS Jadi Laggard IHSG dengan Penurunan Harga Terdalam
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:58 WIB

Di Tengah Kabar Spin Off, BRIS Jadi Laggard IHSG dengan Penurunan Harga Terdalam

Masuknya Danantara berpotensi membuat free float BRIS lebih tinggi, sehingga di atas kertas akan berefek positif pada perdagangan saham BRIS.​

Menolak Kenaikan Pajak Rumah Tapak
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:56 WIB

Menolak Kenaikan Pajak Rumah Tapak

Kebijakan pajak dinilai perlu diisusun secara adil, transparan, dan bebas dari pengaruh kepentingan bisnis maupun jabatan ganda pejabat negara

Harga Minyak Membuka Ruang Fiskal Pemerintah
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:47 WIB

Harga Minyak Membuka Ruang Fiskal Pemerintah

Pada bulan April 2025, Indonesia Crude Price (ICP) ditetapkan US$ 65,29 per barel di bawah asumsi US$ 82 per barel

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Beranjak (9 Juni 2025)
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:45 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Beranjak (9 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Redam Pesimisme, Pengelola Bursa dan Emiten Berdialog dengan Pengelola Dana Asing
| Senin, 09 Juni 2025 | 08:11 WIB

Redam Pesimisme, Pengelola Bursa dan Emiten Berdialog dengan Pengelola Dana Asing

Menghadapi aksi jual para investor asing, baik pengelola bursa juga emiten tak berpangku tangan. Mereka bergerak aktif berdialog dengan hedgefund.

INDEKS BERITA

Terpopuler