PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terlibat Dalam Sindikasi Kredit Rp 693,83 Miliar

Kamis, 03 Juni 2021 | 20:33 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terlibat Dalam Sindikasi Kredit Rp 693,83 Miliar
[ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu kreditur dalam proyek KPBU Kereta Api Makassar–Parepare.]
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu kreditur dalam proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Kereta Api Makassar–Parepare dengan total pembiayaan investasi mencapai Rp 693,83 miliar. BRIS mencuil penyaluran pembiayaan sebesar Rp 218,34 miliar di antaranya.

BRIS terlibat dalam pembiayaan sindikasi melalui pinjaman berjangka senior dan pembiayaan musyarakah mutanaqisah (MMq) bersama dengan PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Dua mitra sindikasi tersebut mencukupi kebutuhan pembiayaan proyek selebihnya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Bobot Saham DSSA Dipangkas MSCI, Ada Investor Asing Nyangkut di Harga Paling Pucuk

Penurunan bobot saham DSSA di MSCI akan diikuti dengan berkurangnya aliran dana masuk investor asing institusi.

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:45 WIB

Rupiah Tertekan Jelang Pidato Powell di Jackson Hole

Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh rilis neraca pembayaran Indonesia kuartal II – 2025 yang tercatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Genjot Kinerja Lewat Proyek Anyar

Pendapatan berulang PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada semester II akan didukung kenaikan sewa dan okupansi tinggi

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:25 WIB

Bank Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Perbankan ramai-ramai mencari alternatif pendanaan dari pasar modal untuk menjaga likuiditas di tengah  pertumbuhan DPK  yang belum maksimal.​

Likuiditas Ketat, Bank Mengerem Kredit Valas
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Likuiditas Ketat, Bank Mengerem Kredit Valas

Per Juni 2025, kredit valas tumbuh 5,01% secara tahunan, trennya terus melambat dimana pada Januari masih tumbuh 14,52%. ​

 Berharap Bunga Bunga Kredit Perbankan Menguncup Lebih Cepat
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Berharap Bunga Bunga Kredit Perbankan Menguncup Lebih Cepat

Jika sesuai harapan, perbankan mestinya bisa menurunkan suku bunga kredit guna ikut mengerek laju pertumbuhan kredit yang semakin mengkerut. ​

Menuju Sentralisasi?
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:07 WIB

Menuju Sentralisasi?

Pemangkasan TKD lanjutan itu memantik pertanyaan mendasar soal keberlanjutan otonomi daerah dalam strategi pembangunan ekonomi.

Proyek Strategis Nasional  di Sektor Energi dan Pangan
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Proyek Strategis Nasional di Sektor Energi dan Pangan

Pemerintah menerbitkan dua peraturan sekaligus untuk mempercepat pembangunan kawasan swasembada pangan, energi dan air.

Duit Pemerintah Menopang Laju Simpanan Perbankan
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Duit Pemerintah Menopang Laju Simpanan Perbankan

Kenaikan DPK 7% secara tahunan di bulan Juli perlu dicermati. Sebab, penopangnya bukan dana masyarakat, tapi duit pemerintah.  ​

Menjelang Libur Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (22/8)
| Jumat, 22 Agustus 2025 | 05:59 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (22/8)

Defisit neraca transaksi berjalan Indonesia  kuartal II tahun 2025 yang sekitar US$ 3 miliar menjadi pengiring IHSG.

INDEKS BERITA

Terpopuler