PTBA Menuai Untung 49% dari Penjualan Saham Treasury

Jumat, 10 Mei 2019 | 06:22 WIB
 PTBA Menuai Untung 49% dari Penjualan Saham Treasury
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi menjual saham treasury dalam dua tahap. Dari aksi korporasi tersebut, PTBA meraih dana Rp 1,95 triliun. 

PTBA menyebut, total saham treasury yang dijual 553,89 juta saham. Pertama, pada 2 April, PTBA menjual 63,17 juta saham di Rp 4.220 per saham. Kedua, pada 8 Mei terjual 490,72 juta saham di Rp 3.400. Sehingga harga rata-rata penjualan sebesar Rp 3.494 per saham.

Dari penjualan saham treasury tersebut, PTBA mendapatkan capital gain sebesar 49% dari harga rata-rata pembelian. "Penjualan terbesar saham treasury terjadi pada 8 Mei 2019 lalu senilai Rp 1,67 triliun dilakukan dengan mekanisme pasar negosiasi dengan settlement T+0," terang Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman dalam rilis, kemarin.

PTBA menjelaskan, hasil penjualan saham treasury untuk pembiayaan proyek pengembangan khususnya proyek gasifikasi untuk mendukung hilirisasi.

Dalam hak jawab ke KONTAN, Suherman menolak disebut ada pembeli misterius dalam transaksi crossing PTBA yang terjadi Rabu lalu. "Bukit Asam akan mengumumkan pembeli treasury stock Jumat, 10 April," kata dia.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, di jangka panjang, prospek saham PTBA masih wait and see. Sebab, masih ada potensi koreksi seiring penurunan harga batubara.

Frederick Daniel Tangela, analis Indo Premier Sekuritas, dalam risetnya menulis, penjualan saham treasury justru akan membawa dampak positif bagi saham PTBA. Sebab yield dividen PTBA bisa mencapai 9,6%. Dia menargetkan harga PTBA mencapai Rp 4.600. Kemarin (9/5), harga saham PTBA turun 2,51% ke Rp 3.110 per saham.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA