KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan terlibat dalam misi pemerintah membuat sumber bahan bakar baru, dimethyleter (DME), yang bisa menjadi pengganti liquified processed gas (LPG). Bersama PT Pertamina dan Air Products & Chemicals Inc, ketiganya akan membangun pabrik gasifikasi batubara di Peranap, Riau.
Pabrik gasifikasi batubara tersebut akan mengubah batubara berkalori rendah yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik lantaran harga jualnya lebih rendah, menjadi syngas. Nantinya produk tersebut diproses menjadi produk jadi seperti DME.
Ketiga perusahaan ini akan menggelar uji kelayakan terlebih dahulu atau feasibility study pada awal Februari 2019. Baru kemudian dibentuk perusahaan patungan atau joint venture yang terdiri dari dua perusahaan, di hulu dan di hilir.
"Porsi kepemilikan saham dan porsi Bukit Asam seperti apa masih belum tahu, menunggu feasibility study terlebih dahulu,” kata Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin usai menandatangani kontrak kesepakatan gasifikasi batubara, Rabu (16/1). Sedangkan groundbreaking ditargetkan dimulai April 2019.
Nantinya, Bukit Asam akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap. Optimalisasi desain teknologi pengolahan akan dilakukan oleh Air Products & Chemicals. Sedangkan Pertamina membeli produk akhir.
Alviyan belum bisa menyebut nilai investasi pabrik gasifikasi batubara ini. Tapi, sumber pendanaannya bisa beragam, dari pembiayaan perbankan, global bond, hingga penjualan saham tresuri yang akan jatuh tempo pada Mei 2019 mendatang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pabrik baru ini akan memproduksi 1,4 juta ton DME per tahun, dari sekitar 9,2 juta ton batubara berkalori rendah di bawah 3.000 kcal per tahun.
DME bisa digunakan sebagai pengganti LPG, yang 73% dari total konsumsi nasional atau 6,8 juta metrik ton masih diimpor dari sejumlah negara. “Oleh karena itu saya berani bilang harganya bisa lebih murah dari LPG," kata Nicke.
Pertamina akan sekaligus melakukan sosialisasi terkait penggunaan DME sebagai pengganti LPG. Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut, DME akan menggunakan tabung yang sama dengan LPG.