PTPP Panen Dividen dari Anak Usaha

Kamis, 11 April 2019 | 05:50 WIB
PTPP Panen Dividen dari Anak Usaha
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) panen dividen. Dua anak usahanya, PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE) membagikan dividen tahun buku 2018 dengan nilai lumayan.

Total, perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini meraup dividen senilai Rp 136,3 miliar. Ini sesuai dengan porsi kepemilikan saham PTPP di dua anak usahanya tersebut. PTPP memiliki 40,06 miliar atau setara 64,96% saham PPRO dan 7,87 miliar atau setara 76,99% saham PPRE.

Dividen kedua perusahaan ini meningkat, baik dari sisi nilai total dividen maupun nilai per saham, dibanding tahun buku 2017. PPRE mencetak kenaikan tertinggi. Sejatinya, rasio pembayaran alias payout ratio keduanya tak mengalami perubahan. Namun, dividen naik seiring dengan kenaikan laba bersih.

Iswanto Amperawan, Direktur Utama PPRE, mengatakan, peningkatan kinerja PPRE merupakan buah dari transformasi yang telah dilakukan sejak 2004. PPRE semula hanya perusahaan penyewaan alat berat. Kini PPRE menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi.

“Secara berkesinambungan kami meningkatkan engineering capacity untuk mencapai visi menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi,” ujar Iswanto, Rabu (10/4).

Tahun ini, PPRE optimistis mampu mencetak kinerja moncer. Ini tercermin dari perolehan kontrak baru di kuartal pertama tahun ini, sebesar Rp 1,6 triliun atau setara 28% dari target sebesar Rp 6 triliun.

Optimisme serupa juga datang dari PPRO. Perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini menargetkan marketing sales tahun ini naik 20% dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp 3,48 triliun. "Pendapatan dan laba bersih naik masing-masing 17% dan 18%," kata Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat.

Chris Aprilliony, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, menilai, dividen PPRO dan PPRE kurang menarik. Sebab, yield dividen keduanya hanya sekitar 1%. Menurut dia, yield di atas 5% baru layak disebut sebagai saham dividen.

Meski begitu, investor masih tetap bisa masuk memanfaatkan potensi kenaikan harga saham keduanya. Terlebih, harga saham properti sudah cukup tertekan. Fundamental PPRE juga solid seiring masih banyaknya proyek.

Untuk saham PPRE, Chris melihat masih ada fase bullish menuju level Rp 500 per saham. "PPRO bearish dengan potensi menuju Rp 125," ujar Chris. Saham PPRO kemarin, Rabu (10/4) anteng di Rp 142 per saham. Sementara, saham PPRE naik 2 poin menjadi Rp 402 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung Rugi Tarif Bea Masuk Nol Persen
| Senin, 21 Juli 2025 | 05:00 WIB

Menakar Untung Rugi Tarif Bea Masuk Nol Persen

Penerimaan negara yang bersumber dari bea masuk berisiko hilang, tetapi juga berpotensi bertambah dari sumber lain

Menakar Peluang & Risiko Koperasi Merah Putih
| Senin, 21 Juli 2025 | 05:00 WIB

Menakar Peluang & Risiko Koperasi Merah Putih

Presiden Prabowo akan meresmikan sebanyak 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Danantara dan Semesta Bisnis Maritim-Logistik Nasional
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:47 WIB

Danantara dan Semesta Bisnis Maritim-Logistik Nasional

Expertise yang diharapkan dimiliki eksekutif Danantara di kedua bidang ini adalah pemahaman utuh mulai dari business model hingga tips and tricks.

Hasil Investasi BP Jamsostek Naik Dua Digit di Semester I 2025
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:45 WIB

Hasil Investasi BP Jamsostek Naik Dua Digit di Semester I 2025

Di tengah kondisi pasar modal yang fluktuatif, BPJS Ketenagakerjaan masih membukukan kenaikan hasil investasi sebesar dua digit 

Volume Transaksi Digital Perbankan Meningkat Pesat
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:45 WIB

Volume Transaksi Digital Perbankan Meningkat Pesat

Periode lebaran dan banyaknya libur panjang akhir pekan berkontribusi mendorong peningkatan transaksi digital di BNI

Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh Lebih Tinggi
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:30 WIB

Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh Lebih Tinggi

Bank BJB Syariah mencatatkan pembiayaan tumbuh 9,5% secara tahunan per semester I-2025 didorong meningkatnya literasi keuangan syariah.

Ekonomi Lesu, Bank Kian Ketat Menyalurkan Kredit
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:25 WIB

Ekonomi Lesu, Bank Kian Ketat Menyalurkan Kredit

Bank lebih memilih menempatkan dana di surat berharga negara yang lebih aman ketimbang menyalurkan kredit. 

Mayora Indah (MYOR) Memperkuat Pasar Ekspor
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:20 WIB

Mayora Indah (MYOR) Memperkuat Pasar Ekspor

Mayora Indah kini merambah pasar AS melalui Mayora USA INC, yang 100% sahamnya dikendalikan oleh Komisaris Utama MYOR Jogi Hendra Atmadja.

Transaksi Sekuritas Bertambah Walau Pasar Lesu Darah
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:15 WIB

Transaksi Sekuritas Bertambah Walau Pasar Lesu Darah

Meski pasar lebih sering menunjukkan tren kurang menggembirakan, nilai transaksi saham sejumlah perusahaan sekuritas masih meningkat. 

Harapan Swasembada Energi Kian Menjauh
| Senin, 21 Juli 2025 | 04:10 WIB

Harapan Swasembada Energi Kian Menjauh

Indonesia akan mengimpor produk migas dari Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 15 miliar atau setara Rp 243 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler