KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) panen dividen. Dua anak usahanya, PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE) membagikan dividen tahun buku 2018 dengan nilai lumayan.
Total, perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini meraup dividen senilai Rp 136,3 miliar. Ini sesuai dengan porsi kepemilikan saham PTPP di dua anak usahanya tersebut. PTPP memiliki 40,06 miliar atau setara 64,96% saham PPRO dan 7,87 miliar atau setara 76,99% saham PPRE.
Dividen kedua perusahaan ini meningkat, baik dari sisi nilai total dividen maupun nilai per saham, dibanding tahun buku 2017. PPRE mencetak kenaikan tertinggi. Sejatinya, rasio pembayaran alias payout ratio keduanya tak mengalami perubahan. Namun, dividen naik seiring dengan kenaikan laba bersih.
Iswanto Amperawan, Direktur Utama PPRE, mengatakan, peningkatan kinerja PPRE merupakan buah dari transformasi yang telah dilakukan sejak 2004. PPRE semula hanya perusahaan penyewaan alat berat. Kini PPRE menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi.
“Secara berkesinambungan kami meningkatkan engineering capacity untuk mencapai visi menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi,” ujar Iswanto, Rabu (10/4).
Tahun ini, PPRE optimistis mampu mencetak kinerja moncer. Ini tercermin dari perolehan kontrak baru di kuartal pertama tahun ini, sebesar Rp 1,6 triliun atau setara 28% dari target sebesar Rp 6 triliun.
Optimisme serupa juga datang dari PPRO. Perusahaan yang sahamnya merupakan anggota indeks Kompas100 ini menargetkan marketing sales tahun ini naik 20% dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp 3,48 triliun. "Pendapatan dan laba bersih naik masing-masing 17% dan 18%," kata Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat.
Chris Aprilliony, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, menilai, dividen PPRO dan PPRE kurang menarik. Sebab, yield dividen keduanya hanya sekitar 1%. Menurut dia, yield di atas 5% baru layak disebut sebagai saham dividen.
Meski begitu, investor masih tetap bisa masuk memanfaatkan potensi kenaikan harga saham keduanya. Terlebih, harga saham properti sudah cukup tertekan. Fundamental PPRE juga solid seiring masih banyaknya proyek.
Untuk saham PPRE, Chris melihat masih ada fase bullish menuju level Rp 500 per saham. "PPRO bearish dengan potensi menuju Rp 125," ujar Chris. Saham PPRO kemarin, Rabu (10/4) anteng di Rp 142 per saham. Sementara, saham PPRE naik 2 poin menjadi Rp 402 per saham.