Radiant Utama (RUIS) Genjot Bisnis Pembangkit Listrik

Jumat, 22 Februari 2019 | 08:33 WIB
Radiant Utama (RUIS) Genjot Bisnis Pembangkit Listrik
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) masih giat melakukan diversifikasi bisnis. Saat ini, emiten berkode saham RUIS di Bursa Efek Indonesia tersebut merambah bisnis pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Radiant Utama menggarap pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di Sintang Kalimantan Barat dan pembangkit listrik tenaga surya atau solar panel (PLTS). Direktur Utama Radiant Utama Sofwan Farisyi bilang, saat ini pihaknya tinggal menunggu hasil tender proyek pembangkit listrik tersebut. Dia meyakini RUIS akan menjadi pemenang dalam tender tersebut.

Apabila proyek itu sudah digenggam, manajemen RUIS menargetkan bisa memulai konstruksi pembangkit pada tahun 2020 dengan waktu pembangunan sekitar satu hingga dua tahun atau beroperasi secara komersial pada 2021 mendatang.

Nantinya, pembangkit ini memiliki kapasitas sebesar 10 megawatt (MW) dengan nilai investasi mencapai US$ 20 juta dan menggandeng investor asal China. "Kami bangun dari nol, peralatan dari kita sendiri, mereka lebih ke pendanaannya," ujar Sofwan, Kamis (21/2).

Sebagai persiapan, RUIS tengah mempelajari lebih dalam mengenai bahan produksinya, yang di antaranya akan menggunakan cangkang kelapa sawit. "Itu yang akan dipakai. Kami akan menyediakan alat yang multi fuel, jadi bisa untuk bahan yang bermacam-macam," papar dia.

Selain PLTBm, RUIS tengah mengikuti tender PLTS. Ia bilang, ada dua tender yang tengah diikuti, yakni proyek pembangkit berkapasitas 2 MW di salah satu universitas di Jakarta dan proyek di salah satu universitas di Semarang dengan kapasitas 0,5 MW.

RUIS juga mengincar proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Kalimantan Selatan. Tahapannya, masih dalam proses uji kelayakan. Nantinya mereka akan mengolah batubara dengan kalori sebesar 4.000 kcal/kg untuk proses gasifikasi batubara menjadi gas yang akan digunakan menjadi bahan utama pembangkit listrik dengan rancangan 10 MW tersebut.

RUIS sudah menambah portofolio bisnis kelistrikan sejak dua tahun yang lalu. Mereka juga pernah mendapat proyek panel surya dengan kapasitas 2 MW. Secara keseluruhan, bisnis kelistrikan menyumbang sekitar 7% hingga 8% dari total pendapatan.

Berkenaan dengan bisnis inti, tahun ini RUIS membidik kontrak Rp 2,7 triliun. Target itu tumbuh 22,72% dari realisasi perolehan kontrak selama tahun lalu yaitu Rp 2,2 triliun. "Ini termasuk kontrak yang diperoleh dari Meliwis, gambaran sekitar Rp 1,1 triliun," ungkap Soeharto Nurcahyono, Division Head Planning RUIS, Kamis (21/2).

Dia meyakini, meski belum teken kontrak, RUIS sudah mendapatkan persetujuan dari SKK Migas.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Rampungkan Proyek Ballroom Amaris Gorontalo, ESTA Masuk ke Bisnis Binatu
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 17:38 WIB

Rampungkan Proyek Ballroom Amaris Gorontalo, ESTA Masuk ke Bisnis Binatu

Manajemen ESTA melihat peluang besar di Gorontalo, sebagai wilayah dengan potensi besar yang masih belum tergarap maksimal.

Melihat Potensi Kripto Meme Coin di Bulan Oktober Panca Harganya Melambung Tinggi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 17:20 WIB

Melihat Potensi Kripto Meme Coin di Bulan Oktober Panca Harganya Melambung Tinggi

Meme coin biasanya lahir dari tren internet, hingga budaya populer sehingga pergerakannya banyak ditentukan oleh hype di media sosial.

Kinerja Delapan Bulan Bikin Prospek Saham BTPS Kian Menarik
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 16:24 WIB

Kinerja Delapan Bulan Bikin Prospek Saham BTPS Kian Menarik

Tekanan terhadap NIM masih akan berlanjut pada kuartal III tahun ini, terutama di bulan September, seiring dengan beban likuiditas tambahan.

Beda Arah TLKM dan WIFI Usai Pengumuman Verifikasi Lelang Frekuensi 1,4 GHz
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 15:58 WIB

Beda Arah TLKM dan WIFI Usai Pengumuman Verifikasi Lelang Frekuensi 1,4 GHz

Bagi TLKM yang sudah berstatus big caps, tambahan spektrum dinilai tidak banyak mengubah fundamental bisnis yang sudah kuat.

Beda Arah Harga Saham dan Komoditas Nikel
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:43 WIB

Beda Arah Harga Saham dan Komoditas Nikel

Kendati harga nikel menurun, penguatan harga saham emiten nikel didorong oleh kinerja fundamental emiten yang membaik

Jaring 1.000 Pemesanan Mobil Listrik Xpeng, Simak Prospek Saham ERAL
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 14:38 WIB

Jaring 1.000 Pemesanan Mobil Listrik Xpeng, Simak Prospek Saham ERAL

PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) mencatatkan hampir 1.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk dua model mobil listrik Xpeng.

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas

Investasi emas kian naik daun. Harga yang terus berkilau menjadi daya tarik bagi orang yang rela berbondong-bondong antri pembelian emas.

Saham ANTM Gerak Melandai, Investor Asing Institusi AS Sibuk Akumulasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 10:24 WIB

Saham ANTM Gerak Melandai, Investor Asing Institusi AS Sibuk Akumulasi

Secara historis, Blackrock terpantau gencar mengakumulasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sejak Juli hingga Oktober 2025.

Investasi Emas Bukan untuk di Bawah 1 Tahun
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Investasi Emas Bukan untuk di Bawah 1 Tahun

Investasi emas digital menawarkan kepraktisan. Selain keuntungannya, pahami juga bagaimana risikonya.

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi

Yolanda Widjaja Direktur PT Sompo Insurance Indonesia, memaparkan strategi investasinya untuk mencapai stabilitas keuangan pada saat masa pensiun

INDEKS BERITA

Terpopuler