Ramadan Menjadi Penopang Saham Emiten Sawit

Sabtu, 13 April 2019 | 11:33 WIB
Ramadan Menjadi Penopang Saham Emiten Sawit
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit (CPO) kembali terkoreksi, meski sempat menguat di awal April. Padahal, sampai akhir Maret lalu, pergerakan harga minyak sawit kuartal pertama terkoreksi 3,95%. Penurunan harga CPO terlihat dari kontrak aktif Juni 2019 di pasar berjangka Malaysia maupun kontrak hingga Juli 2020.

Harga CPO diprediksi masih menghadapi tantangan tahun ini. Analis MNC Sekuritas Krestanti Nugrahane Widhi mengatakan, penurunan harga CPO disebabkan peningkatan stok di Malaysia bersamaan dengan penurunan harga kedelai yang merupakan produk substitusi minyak sawit.

Pada Maret 2019, Malaysia tercatat memasuki masa panen. Kondisi ini mendongkrak produksi minyak sawit Malaysia sebesar 6,21% year on year (yoy). Begitu juga dengan persediaan minyak sawit Malaysia yang tercatat meningkat 24,67% menjadi 2,91 juta ton. Dari sisi ekspor, pengiriman dari Malaysia pada bulan Maret meningkat 32,70% month on month (mom).

Tetapi, lanjut Krestanti, peluang harga CPO untuk menguat masih ada. Hal ini bisa menopang kinerja emiten sektor ini. Harga CPO masih memiliki peluang meningkat menjelang bulan Ramadan pada awal Mei mendatang. “Pada akhirnya, permintaan produk turunan minyak sawit juga meningkat,” ujarnya, Jumat (12/04).

Di sisi lain, kinerja emiten sawit terlihat baik karena ekspor CPO Indonesia selama 2018 meningkat 7,85% menjadi 34,70 juta ton. Peningkatan konsumsi domestik turut mendorong perbaikan stok persediaan yang berada di level 3,26 juta ton.

Peluang meningkatnya harga CPO juga didukung upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan biodiesel 20% pada solar atau B20. Pemerintah menetapkan alokasi volume untuk pengadaan biodiesel sebesar 6,20 juta kiloliter (kl) tahun ini. Adapun perluasan B20 menjadi B30 diperkirakan mampu menyerap CPO hingga 6 juta ton.

Krestanti memproyeksikan, harga CPO berpotensi bergerak di rentang RM 2.300-2.500 tahun ini. “Kami meyakini, isu positif baik dari sisi peningkatan permintaan domestik dan penurunan persediaan karena faktor cuaca akan menjadi turnaround story yang menarik ke depan,” jelasnya.

Menurut Krestanti, tetap ada faktor yang menjadi katalis negatif bagi penurunan persediaan dan harga CPO, seperti perubahan regulasi negara pengimpor yang berpotensi terhadap penurunan permintaan. Ditambah lagi dengan adanya masalah geopolitik yang kurang kooperatif.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyatakan, harga CPO berpotensi menguat mengikuti kebutuhan pasar. Tetapi, tak semua saham CPO layak dikoleksi. William merekomendasikan investor mencermati saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan target harga Rp 1.400 dan AALI Rp 13.000–Rp 14.200.

Krestanti juga rekomendasikan beli saham LSIP (anggota indeks Kompas100) dengan target harga Rp 1.420 karena kondisi pendapatan yang sehat. Pun demikian dengan AALI (anggota indeks Kompas100)yang direkomendasikan beli dengan target Rp 13.825 karena ada peluang meningkatnya permintaan CPO dari penerapan B20.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler