Rambah Bisnis Sektor Gas dan EBT, Prospek Rukun Raharja (RAJA) Semakin Seksi

Jumat, 24 Oktober 2025 | 05:30 WIB
Rambah Bisnis Sektor Gas dan EBT, Prospek Rukun Raharja (RAJA) Semakin Seksi
[ILUSTRASI. Kontan - PT Rukun Raharja, Tbk Kilas Online]
Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Emiten energi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menyiapkan sejumlah agenda ekspansi.

Terbaru, RAJA sedang melakukan uji tuntas untuk mengakuisisi dua perusahaan pelayaran. Perusahaan ini punya dua unit kapal liquified natural gas carrier (LNGC) atau pengangkut gas dan satu kapal very large gas carrier (VLGC).

Emiten yang terafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini juga tengah menyiapkan langkah akuisisi di sektor energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit listrik tenaga air dan biomassa, serta fasilitas sistem penyediaan air minum di area Jabodetabek.

Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) dan Petrosea (PTRO) Berkongsi Akuisisi Entitas Grup Hafar

Dalam keterbukaan informasi, Selasa (21/10), manajemen RAJA bilang, saat ini pihaknya sedang melakukan studi kelayakan pembangunan terminal LNG di Banten.

"Kami juga sedang memfinalisasi lingkup investasi, skema komersial dan proses perizinan," kata manajemen RAJA.

Selain itu, RAJA menyiapkan proyek pabrik LNG di Kalimantan. RAJA juga menyiapkan operasional komersial fasilitas kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan pada kuartal IV tahun ini.

Ekspansi terdiversifikasi

Terakhir, RAJA dalam tahap negosiasi terkait rencana investasi infrastruktur hilir migas di Indonesia Timur. Sesuai rencana, RAJA akan memulai pembangunan pipa bahan bakar minyak di Kalimantan Timur pada kuartal I 2026.

Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi menilai, langkah akuisisi di sektor gas dan EBT, mencerminkan ekspansi RAJA semakin terdiversifikasi dan sejalan tren transisi energi. Ini bisa menjadi katalis pertumbuhan jangka menengah RAJA.

Terlebih, gas domestik masih tumbuh stabil. "Tambahan dari bisnis air minum juga bisa jadi recurring income baru yang defensif," ujar Wafi pada Kontan, Kamis (23/10).

Baca Juga: Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Rukun Raharja (RAJA) Terkikis

Cuma, ekspansi lintas sektor menuntut pendanaan besar dan integrasi bisnis efisien. Risiko fluktuasi harga gas global, biaya bunga tinggi, dan potensi keterlambatan proyek EBT bisa tekan marjin jangka pendek RAJA. Terutama, bila ekspansi terlalu agresif tanpa cadangan kas memadai.

Menurut Wafi, tahun 2025 masih jadi fase transisi bagi kinerja RAJA dengan proyeksi kenaikan laba bersih 10%–15% secara tahunan (yoy), ditopang kontribusi bisnis logistik dan perdagangan gas. Namun mulai 2026, kontribusi akuisisi bisa mulai terasa efeknya.

Dus, Wafi merekomendasi beli RAJA. Target harga Rp 5.000 per saham untuk jangka menengah hingga panjang.

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan? Masuk
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Modal Rp 23,67 Triliun
| Jumat, 14 November 2025 | 07:35 WIB

Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Modal Rp 23,67 Triliun

Langkah strategis ini merupakan bagian dari rangkaian upaya penyehatan dan transformasi kinerja keuangan Garuda Indonesia Group.

IPO Sektor Keuangan Bisa Bawa Sentimen Positif
| Jumat, 14 November 2025 | 07:25 WIB

IPO Sektor Keuangan Bisa Bawa Sentimen Positif

Rencana sejumlah perusahaan sektor keuangan menggelar initial public offering (IPO) bisa membawa angin segar bagi saham sektor keuangan​

 Pasar Keuangan Tak Dalam, Penyebab Duit Orang Tajir Parkir di Luar Negeri
| Jumat, 14 November 2025 | 07:21 WIB

Pasar Keuangan Tak Dalam, Penyebab Duit Orang Tajir Parkir di Luar Negeri

Fenomena warga kaya Indonesia menempatkan dananya di luar negeri tinggi. Kondisi ini pula yang mendorong Himbara mengerek bunga deposito ​USD

Pemerintah Bidik Mobil Nasional Berproduksi 2027
| Jumat, 14 November 2025 | 07:20 WIB

Pemerintah Bidik Mobil Nasional Berproduksi 2027

Kemenperin telah menggelar pertemuan dengan Pindad untuk membahas secara komprehensif mengenai eksekusi program mobil nasional.

Uji Jalan Program B50 Dimulai Bulan Depan
| Jumat, 14 November 2025 | 07:00 WIB

Uji Jalan Program B50 Dimulai Bulan Depan

Rencananya uji jalan program B50 ini akan dimulai pada 3 Desember 2025 secara serentak di enam sektor industri.

Daya Beli Masyarakat Masih Lesu, MIDI Memangkas Target Ekspansi Gerai
| Jumat, 14 November 2025 | 06:57 WIB

Daya Beli Masyarakat Masih Lesu, MIDI Memangkas Target Ekspansi Gerai

MIDI melakukan revisi seiring masih lemahnya daya beli masyarakat di Tanah Air, khususnya di wilayah Jawa.

Lagi, Indikasi Ekonomi Tidak Baik-Baik Saja, Kinerja Emiten Kawasan Industri Layu
| Jumat, 14 November 2025 | 06:48 WIB

Lagi, Indikasi Ekonomi Tidak Baik-Baik Saja, Kinerja Emiten Kawasan Industri Layu

Lemahnya kinerja emiten kawasan industri hingga akhir kuartal III-2025 lantaran loyonya penanaman modal asing (PMA) sembilan bulan tahun ini.

IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan Ini
| Jumat, 14 November 2025 | 06:44 WIB

IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan Ini

IHSG masih rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (14/11), dengan support 8.353 dan resistance 8.384

Deretan Emiten Growth Stock Merajai Bursa
| Jumat, 14 November 2025 | 06:39 WIB

Deretan Emiten Growth Stock Merajai Bursa

Sejumlah saham dengan historis fundamental solid tergusur dari liga market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia 

Emiten Bersiap Tarik Pinjaman Bank di Tahun 2026, Ikhtiar Agar Bisnis Berbiak
| Jumat, 14 November 2025 | 06:36 WIB

Emiten Bersiap Tarik Pinjaman Bank di Tahun 2026, Ikhtiar Agar Bisnis Berbiak

Jika dana pinjaman bank dimanfaatkan dengan baik, bisa mempertebal margin perusahaan, sehingga laba per saham ikut naik.

INDEKS BERITA

Terpopuler