Rapat Perdana, The Fed Pertakan Suku Bunga

Kamis, 30 Januari 2020 | 05:39 WIB
Rapat Perdana, The Fed Pertakan Suku Bunga
[ILUSTRASI. Federal Reserve Chairman Jerome Powell testifies during a House Financial Services Committee hearing on 'Monetary Policy and the State of the Economy' in Washington, U.S. July 10, 2019. REUTERS/Erin Scott]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve alias The Fed, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan alias fed fund rate (FFR) di kisaran 1,5%-1,75%.

Ini merupakan target suku bunga yang The Fed tetapkan sejak rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Oktober 2019 lalu. 

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Berpeluang Menguat Usai Demam Korona Mereda

Dalam rapat perdana di tahun 2020 yang digelar 28 Januari-29 Januari kemarin, FOMC memutuskan mempertahankan target suku bunga dalam rangka mendorong lapangan kerja dan stabilitas harga. 

FOMC menilai, kebijakan moneter saat ini sesuai untuk mendukung ekspansi kegiatan ekonomi yang berkelanjutan, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan mengembalikan inflasi ke target 2%.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Ditopang Meredanya Sentimen Corona dan Hasil FOMC

Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan, FOMC akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terkait prospek ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi yang diredam sembari menilai jalur yang tepat dari target suku bunga FFR.

Keputusan FOMC kali ini didukung dengan suara bulat oleh seluruh anggota FOMC. 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:04 WIB

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot

OJK catat piutang multifinance melambat di Sep 2025. Industri siapkan strategi hadapi tantangan 2026, termasuk kredit kendaraan & paylater.

Premi Digital Makin Menopang Bisnis Asuransi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:01 WIB

Premi Digital Makin Menopang Bisnis Asuransi

Distribusi digital menopang asuransi Indonesia. OJK catat premi digital 2,87% per Sep 2025. Pelaku seperti GEGI dan Jasindo raih pertumbuhan.

Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang Menekan Bisnis Logistik
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang Menekan Bisnis Logistik

Perusahaan logistik umumnya harus segera mengirim pesanan yang dilakukan pada dua minggu pertama Desember. 

Pindar Tangkap Peluang Pembiayaan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:58 WIB

Pindar Tangkap Peluang Pembiayaan

Kebutuhan dana konsumtif dan produktif melonjak akhir tahun. Pelajari risiko dan tips aman pinjam di fintech lending untuk liburan Anda.

ESSA Industries (ESSA) Pacu Produksi Elpiji & Amonia
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:40 WIB

ESSA Industries (ESSA) Pacu Produksi Elpiji & Amonia

Hingga kuartal ketiga tahun ini, rata-rata produksi harian kilang elpiji ESSA menurun 9% secara tahunan menjadi 175 metrik ton per hari (mtpd).

Kredit Dibidik Tumbuh 12% Tahun 2026
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:25 WIB

Kredit Dibidik Tumbuh 12% Tahun 2026

BI menargetkan penyaluran kredit di 2026 tumbuh 8%-12%. Target tersebut lebih lebar dibanding rentang target tahun ini di kisaran 8%-11%. ​

Sejumlah Bank Andalkan Pertumbuhan Pendapatan Non Bunga
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:15 WIB

Sejumlah Bank Andalkan Pertumbuhan Pendapatan Non Bunga

Sejumlah bank masih mengandalkan pendapatan non bunga dalam mendorong pendapatan sepanjang tahun ini​

Laba Masih Kuat, Analis Pasang Rekomendasi Beli Saham Kalbe Farma (KLBF)
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:14 WIB

Laba Masih Kuat, Analis Pasang Rekomendasi Beli Saham Kalbe Farma (KLBF)

Daya beli dan permintaan yang berpeluang meningkat akan menjadi katalis pendorong kinerja KLBF tahun depan.

Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Masih Rawan Gejolak
| Kamis, 04 Desember 2025 | 06:11 WIB

Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Masih Rawan Gejolak

Penguatan harga minyak belum mencerminkan pemulihan tren, lantaran komoditas ini masih dibayangi kondisi kelebihan pasokan alias oversupply.

INDEKS BERITA

Terpopuler