Rasio Leverage Meningkat, Pefindo Memangkas Peringkat Semen Indonesia (SMGR)

Rabu, 04 September 2019 | 17:24 WIB
Rasio Leverage Meningkat, Pefindo Memangkas Peringkat Semen Indonesia (SMGR)
[ILUSTRASI. Buruh mengangkut sak semen di gudang penyimpanan]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dari sebelumnya id AA+ menjadi AA. Penurunan peringkat ini juga termasuk untuk penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi I tahun 2017 dan 2019. 

Alasannya, leverage keuangan SMGR diperkirakan bakal tetap tinggi, yang berasal dari akuisisi PT Holcim Indonesia yang kini berubah nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Meski demikian, outlook SMGR direvisi menjadi stabil, dari sebelumnya negatif. 

Baca Juga: Ekonomi Thailand melambat, pemerintah meluncurkan stimulus 

Menurut Pefindo, sinergi antara SBI dan SMGR ternyata lebih lambat dari ekspektasi, terutama karena kondisi industri semen yang masih lemah. Apalagi, 70% dari produksi semen nasional dikonsumsi sektor properti yang juga tengah melambat. 

Pada semester I 2019, leverage SMGR yang diukur dengan debt to EBITDA naik menjadi 5,4 kali. Sedangkan EBITDA to interest SMGR juga melemah menjadi 2,1 kali. Sehingga, rasio itu tidak sepadan untuk peringkat AA+. 

Peringkat AA yang diberikan masih menunjukkan posisi SMGR yang kuat di industri semen. Fasilitas produksi dan logisitk perusahaan juga terdiversifikasi, serta SMGR memiliki potensi pasar baru atas akuisisi Holcim. 

Baca Juga: Produk semen asal Indonesia dikecualikan dari pengenaan BMTP di Filipina 

Hanya saja, prospek ini terkendala oleh leverage SMGR yang tinggi dan kompetisi di industri semen yang ketat. Selain itu, SMGR juga rentan terkena paparan volatilitas di sektor properti dan konstruksi. 

"Peringkat dapat naik jika SMGR bisa merealisasikan sinergi dengan SBI. Sehingga profil kredit perusahaan bisa naik sepadan ke level AA+," ujar analis Pefindo, Rabu (4/9). 

Sebaliknya, peringkat perusahaan bisa turun lagi jika SMGR tidak mampu mencapai pendapatan dan EBITDA sesuai harapan ataupun jika pangsa pasarnya menurun. 

Saat ini, kapasitas terpasang SMGR sebesar 51 juta ton dengan pangsa pasar domestik 53,1%. Seperti diketahui, pada awal 2019, SMGR menuntaskan akuisisi SBI, produsen semen ketiga terbesar di Indonesia dan memiliki 98,3% saham SBI. Per 30 Juni 2019, 51% saham SMGR dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sementara sisanya dimiliki oleh publik.

Baca Juga: Pengiriman barang terbantu tersambungnya jalan tol Trans Jawa 

Bagikan

Berita Terbaru

ADMR Punya Angin Segar: Aluminium Bullish dan Labanya Diproyeksi Melonjak
| Selasa, 18 November 2025 | 16:13 WIB

ADMR Punya Angin Segar: Aluminium Bullish dan Labanya Diproyeksi Melonjak

Prospek PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga didukung smelter aluminium yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2025.

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar
| Selasa, 18 November 2025 | 15:31 WIB

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar

Masuknya DILD ke proyek IKN dianggap sebagai katalis yang kuat. IKN merupakan proyek dengan visibilitas tinggi dan menjadi prioritas pemerintah.

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit
| Selasa, 18 November 2025 | 10:05 WIB

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit

Dalam menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, perusahaan berfokus dalam penguatan fundamental bisnis yang disertai pemberian ruang eksplorasi

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia
| Selasa, 18 November 2025 | 09:50 WIB

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia

Hubungan dagang Indonesia–Australia selama ini didominasi oleh ekspor daging, gandum serta arus pelajar Indonesia ke Australia.

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:49 WIB

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis

Secara teknikal, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) masih berpotensi melanjutkan penguatan. 

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat
| Selasa, 18 November 2025 | 08:15 WIB

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat

Hal ini dipengaruhi oleh normalisasi daya beli masyarakat yang masih lesu, permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya
| Selasa, 18 November 2025 | 08:11 WIB

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya

Salah satu yang terbesar ialah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Emiten pelat merah ini berencana menggelar private placement Rp 23,67 triliun

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:00 WIB

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan kinerja didukung peningkatan volume pasien swasta serta permintaan layanan medis berintensitas lebih tinggi di sejumlah rumah sakit.

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar
| Selasa, 18 November 2025 | 07:46 WIB

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar

SMRA melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan modal oleh perusahaan terkendali perseroan itu pada perusahaan terkendali lain.

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026
| Selasa, 18 November 2025 | 07:33 WIB

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026

EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun. Nilai ini melonjak 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 25,36 triliun.​

INDEKS BERITA

Terpopuler