KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuma membutuhkan jeda sepekan bagi Fitch Ratings kembali memangkas peringkat PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), anggota Duniatex Group. Kemarin (24/7), Fitch menurunkan peringkat DDMT dari B- jadi CCC- setelah pada Kamis (18/7) lalu turun dari BB- menjadi B-.
Kemarin Fitch juga menurunkan peringkat senior unsecured US dollar notes DMDT menjadi CCC- dari B-. Alasannya, risiko likuiditas yang meningkat, khususnya kemampuan perusahaan itu untuk melakukan amortisasi pokok dan pembayaran bunga utang pada September 2019.
S&P Ratings juga memangkas peringkat senior unsecured notes DMDT setelah pemasok yang juga anggota Duniatex, yakni PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) gagal membayar pokok dan bunga pinjaman dalam kredit sindikasi sebesar US$ 11 juta.
Walhasil, para kreditur DMDT makin waspada. Sebab surat utang terbit pada Maret 2019 lalu senilai US$ 300 juta itu guna membayar utang DMDT ke kreditur perbankan.
Dalam prospektus penerbitan obligasi menyebutkan, DMDT akan menerima dana bersih senilai US$ 291,3 juta setelah dipotong biaya-biaya. DMDT telah mengamankan duit senilai US$ 12,9 juta guna membayar kupon pertama pada September 2019.
Hingga US$ 139,8 juta dari pendanaan bersih akan mengalir untuk membayar pinjaman dari Indonesian Eximbank, Nobu Bank, Rabobank, Panin Syariah, BRI Syariah, Bank Jateng, Bank Mandiri, Bank Muamalat, dan BPD Banten.
"Sedangkan hingga US$ 150 juta akan digunakan untuk bayar sebagian utang senior secured facility," tulis DMDT dalam prospektus.
Utang Rp 5,39 triliun
Dari laporan keuangan per Desember 2018, DMDT masih memiliki total utang sekitar Rp 5,39 triliun. Namun, tak seluruh beban utang tersebut akan dibayar DMDT. Misalnya utang terhadap pemegang saham senilai Rp 250 miliar dan utang kepada Bank BNI Syariah senilai Rp 186,9 miliar dikesampingkan.
Fitch menjelaskan, sampai kuartal I-2019, DMDT cuma mempunyai kas dan setara kas Rp 700 miliar. Nilai tersebut tak akan mencukupi kewajiban yang harus dipenuhi DMDT pada September mendatang. Fitch memprediksi pada kuartal III-2019 DMDT cuma memiliki kas Rp 400 mliar hingga Rp 450 miliar.
"Kami sudah bertemu dengan Duniatex Group untuk membahas rencana selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji, Rabu (24/7).
Bank Muamalat memberikan fasilitas revolving yang hingga Juni 2019 tercatat outstanding Rp 125 miliar dengan status kolektabilitas 1.
Direktur Bisnis Komersial dan SME BNI Syariah Dhias Widhiyati menegaskan, kolektibilitas DMDT saat ini lancar dan ada jaminan aset tetap dengan rasio 192,65%.
Saat ini BNI Syariah sedang mempersiapkan upaya restrukturisasi utang.