Rekomendasi Saham Analis untuk Kamis (11/8) Setelah Inflasi AS Mulai Turun

Data Infovesta mencatat, indeks reksadana saham mencatatkan penurunan terbesar yakni minus 4,95% secara month on month (MoM).​

Kebijakan impor semestinya tegas antara bahan baku dan barang jadi, termasuk menindak dan menutup jalur-jalur ilegal.

Volume transaksi ATM dan kartu debit sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 5,24 miliar, menyusut 31,04% dari akhir tahun lalu

Tingkat okupansi perhotelan INPP hingga kuartal III-2024 mencapai 71,9% dan  masih akan ada peningkatan tingkat hunian.

Ketidakpastian tinggi: investasi rendah risiko, obligasi, emas dan pegang cash menjadi pilihan investasi di tahun depan.

Realisasi penjualan listrik PLN hingga Oktober 2024 sudah mencapai 254,16 TWh, tumbuh sebesar 16,36 TWh atau 6,88% year on year (yoy).

Indeks turun empat hari beruntun. Asing tercatat mencatatkan aksi net sell atau jual bersih jumbo sekitar Rp 1,28 triliun.

Kenaikan HJE rokok berpotensi menambah beban berat industri Hasil Tembakau (IHT) yang masih berjuang pulih pasca kenaikan tarif cukai.

Periode book building atau penawaran awal akan berlangsung mulai hari ini (2 Desember 2024) hingga 16 Desember 2024. 

Sederet emiten telah menyiapkan dana jumbo untuk  membayar obligasi yang jatuh tempo pada Desember 2024.