Reksadana Saham Terbaik, Meski Belum Kalahkan IHSG

Sabtu, 02 April 2022 | 04:35 WIB
Reksadana Saham Terbaik, Meski Belum Kalahkan IHSG
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham menjadi reksadana dengan kinerja terbaik selama kuartal I-2022. Kinerja reksadana saham, terlihat dari pergerakan Infovesta 90 Equity Fund Index tumbuh 3,36%. 

Sementara return reksadana pendapatan tetap, terlihat dari pergerakan Infovesta 90 Fixed Income Fund Index, hanya 0,02%. Ini paling rendah di antara semua reksadana.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, kinerja reksadana saham moncer karena IHSG menguat 7,45% pada kuartal I-2022. Di periode tersebut, IHSG mencetak rekor all time high.

Baca Juga: STAR AM Luncurkan Reksadana Terproteksi yang Bisa Dibeli Investor Ritel

Menurut Wawan, penyebaran Covid-19 yang tidak separah gelombang sebelumnya dan membaiknya data ekonomi Indonesia pada Januari-Maret jadi pendorong IHSG. "Di akhir Februari terjadi krisis geopolitik Rusia-Ukraina yang mengangkat harga komoditas. ini menguntungkan Indonesia dan emiten berbasis komoditas," imbuh dia. 

Sayangnya, Wawan menyebut, tidak banyak manajer investasi yang memanfaatkan momen ini. Ia bilang, dari 240 produk reksadana saham, hanya 30% produk yang mengalahkan IHSG. Padahal kenaikan IHSG didorong emiten keuangan dan emiten komoditas energi yang biasa jadi portofolio reksadana saham. 

Menurut Wawan, pada kuartal II-2022, IHSG masih punya bahan bakar melanjutkan kenaikan. Data ekonomi akan membaik akibat aktivitas pada lebaran tahun ini yang cukup positif untuk pertumbuhan ekonomi. Selain itu, harga komoditas relatif masih tinggi.

"Harga komoditas memang tidak setinggi sebelumnya, tapi level saat ini secara umum masih lebih baik dibanding akhir 2021. Jadi pendapatan emiten berbasis komoditas masih akan naik, ekonomi diuntungkan, sehingga akan mendorong IHSG kembali menembus all time high di kuartal II-2022," ujar Wawan.

Baca Juga: Melalui MIMS, Mandiri Investasi Genjot Penghimpunan Dana dari Investor Asing

Tapi Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengingatkan potensi penurunan IHSG memasuki kuartal II-2022. Selain itu, kondisi pasar juga akan dipengaruhi efek kenaikan harga bahan bakar (BBM), sebagai efek kenaikan minyak dunia. Kondisi ini bisa menekan daya beli masyarakat kembali. 

Prospek kinerja reksadana pendapatan tetap pada kuartal II-2022 juga dinilai lebih banyak tantangan. Reza menilai, katalis negatif adalah kenaikan bunga. Namun, jika inflasi masih berada di level sesuai target pemerintah, yakni 3% plus minus 1%, BI tidak akan menaikkan bunga agresif. Melihat kondisi pasar saat ini, Reza menyarankan investor masuk ke instrumen money market sambil memanfaatkan koreksi IHSG di Ramadan yang akan sideways. 

Wawan dan Reza sepakat menyebut, kuartal II-2022 reksadana pendapatan tetap masih tertekan. Menurut Reza, harga obligasi masih akan tertekan karena aksi jual asing. Dia memperkirakan, tahun ini imbal hasil reksadana pendapatan tetap bisa di kisaran 4%-5%.

Baca Juga: Reksadana Jadi Pilihan Favorit Nasabah Wealth Management Perbankan

Bagikan

Berita Terbaru

Tender Offer Saham Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) Sepi Peminat
| Rabu, 01 Januari 2025 | 17:55 WIB

Tender Offer Saham Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) Sepi Peminat

Dima Group, seperti dikutip dari laman resminya, sudah menjangkau 77 kota di Indonesia dan memiliki 3 fasilitas manufaktur.

Analis Soroti Biaya Kredit dan Pertumbuhan Kredit BBRI Per November 2024
| Rabu, 01 Januari 2025 | 17:03 WIB

Analis Soroti Biaya Kredit dan Pertumbuhan Kredit BBRI Per November 2024

Pemburukan biaya kredit BBRI terefleksi pada beban provisi Rp 3,9 triliun, tumbuh 21% secara tahunan, sehingga beban provisi 11M2024 naik 34% YoY.

Waskita Karya (WSKT) Umumkan Transaksi Afiliasi Triliunan Rupiah di Pengujung 2024
| Rabu, 01 Januari 2025 | 11:54 WIB

Waskita Karya (WSKT) Umumkan Transaksi Afiliasi Triliunan Rupiah di Pengujung 2024

Waskita Sriwijaya Toll telah mengoperasikan Jalan Tol Kayu Agung - Palembang yang terdiri dari dua ruas sejak 1 April 2020.

Kebijakan BEI Bikin Investor Boncor, Penghuni PPK Mendominasi Daftar Top Loser
| Rabu, 01 Januari 2025 | 11:08 WIB

Kebijakan BEI Bikin Investor Boncor, Penghuni PPK Mendominasi Daftar Top Loser

Dari 10 saham top loser sepanjang 2024, 8 di antaranya merupakan konstituen Papan Pemantauan Khusus.

Daftar 15 Saham dengan Market Cap Terbesar 2024, Ada yang Naik Hingga Ratusan Persen
| Rabu, 01 Januari 2025 | 09:17 WIB

Daftar 15 Saham dengan Market Cap Terbesar 2024, Ada yang Naik Hingga Ratusan Persen

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memuncaki daftar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar pada tahun 2024, menggusur BBCA.

Kinerja IDXBUMN20 Jeblok, Investor Saham Emiten Pelat Merah Terpaksa Gigit Jari
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:42 WIB

Kinerja IDXBUMN20 Jeblok, Investor Saham Emiten Pelat Merah Terpaksa Gigit Jari

Sebanyak 15 dari 20 konstituen IDXBUMN20 harga sahamnya berada di zona merah pada sepanjang tahun lalu.

Kinerja Saham Emiten Salim, 2024 BRMS Paling Moncer, INDF dan ICBP Prospektif di 2025
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:42 WIB

Kinerja Saham Emiten Salim, 2024 BRMS Paling Moncer, INDF dan ICBP Prospektif di 2025

Target harga 12 bulan saham emiten terafiliasi Anthoni Salim menjanjikan potensi return hingga puluhan persen. 

Prospek Saham Telekomunikasi Diyakini Cerah di 2025, Ini Pilihan dari Para Analis
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:41 WIB

Prospek Saham Telekomunikasi Diyakini Cerah di 2025, Ini Pilihan dari Para Analis

Para analis dari berbagai sekuritas menjagokan saham telekomunikasi yang berbeda-beda untuk tahun 2025.

Separuh Growth Stock Tumbuh Negatif, Namun Banyak yang Diyakini Masih Prospektif
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:40 WIB

Separuh Growth Stock Tumbuh Negatif, Namun Banyak yang Diyakini Masih Prospektif

Dari 30 konstituen indeks IDX Growth30, 14 saham di antaranya mengalami koreksi harga sepanjang 2024.

Belum Dua Bulan IPO Saham DAAZ Terbang 429,54%, Pengendalinya Untung Triliunan Rupiah
| Rabu, 01 Januari 2025 | 05:40 WIB

Belum Dua Bulan IPO Saham DAAZ Terbang 429,54%, Pengendalinya Untung Triliunan Rupiah

Otoritas bursa sudah sempat memasukkan saham DAAZ ke daftar UMA, disuspensi bahkan hingga masuk ke papan pemantauan khusus.

INDEKS BERITA

Terpopuler