Rencana BEI Soal Pembelian Saham Pakai Kartu Kredit Menuai Kritik

Rabu, 20 Maret 2019 | 06:37 WIB
Rencana BEI Soal Pembelian Saham Pakai Kartu Kredit Menuai Kritik
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari, Vendi Yhulia Susanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran investasi saham menuai kritik. Kebijakan ini dinilai terlalu berisiko.

Perencana Keuangan Financia Consulting Eko Endarto, berpendapat, membeli saham dengan menggunakan kartu kredit kurang bijak. Sebab, bunga kartu kredit sifatnya tetap, berkebalikan dengan keuntungan dari instrumen saham yang tak selalu sama setiap bulan.

"Idealnya, beli saham pakai dana menganggur atau memang dana yang sengaja disisihkan," ujar Eko, Selasa (19/3).

Setali tiga uang, Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, tingkat bunga kartu kredit yang mencapai 36% dapat menambah risiko ketika bermain saham yang sudah berisiko. "Bermain saham sudah beresiko, ditambah bunga yang tinggi membuat hal ini semakin beresiko," imbuhnya.

Investor saham Irwan Ariston Napitupulu juga sepakat. Dia menyarankan, sebaiknya masyarakat jangan dibiasakan berinvestasi dengan pola pikir berhutang karena hanya akan menambah risiko.

Lain halnya dengan rencana penghapusan batas saham Rp 50 atau saham gocap. Menurut Irwan, efek dari kebijakan ini lebih ke sisi psikologis investor. "Kemungkinan, banyak saham yang menyentuh Rp 1 jika batas tersebut dibuka. Tapi, setidaknya investor masih bisa menjualnya di pasar reguler," ujarnya.

Untuk beli reksadana?

BEI terus mengkaji kemungkinan kartu kredit sebagai salah satu alat pembayaran investor. Harapannya, keterbatasan akses investor masuk ke pasar modal bisa dikurangi dengan adanya kebijakan yang diharapkan bisa dijalankan tahun ini.

"Tapi, itu bukan beli saham secara langsung melainkan untuk pembelian reksadana," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi kepada KONTAN, Selasa (18/3).

Sehingga, secara tidak langsung, saat investor membeli reksadana, dananya juga digunakan untuk membeli saham. "Jadi, enggak ada alasan bagi investor untuk menunda-nunda investasi," imbuhnya.

Proses kajian yang dilakukan BEI juga melibatkan pendapat dari berbagai pemangku kepentingan. Dengan begitu, harapan Inarno, saat kebijakan tersebut diterapkan bisa menarik minat investor lebih banyak lagi untuk masuk ke pasar modal.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengaku, pihaknya siap mengimplementasikan kebijakan tersebut. "Kami lebih menunggu di reksadana. Kami menunggu aturan pastinya keluar," kata dia.

Rudyanto tak menampik adanya risiko jika investor bertransaksi menggunakan kartu kredit. Yang penting, menurutnya, pemegang kartu kredit harus bertanggung jawab dalam penggunaannya."Kartu kredit itu bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran, bukan alat berutang," tegasnya.

Bagikan

Berita Terbaru

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

INDEKS BERITA

Terpopuler