Restrukturisasi Utang, WSBP Menjajakan Tiga Unit Pabrik Senilai Rp 709 Miliar

Selasa, 12 Oktober 2021 | 06:05 WIB
Restrukturisasi Utang, WSBP Menjajakan Tiga Unit Pabrik Senilai Rp 709 Miliar
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan melepas tiga unit pabrik pabrik beton pracetak (precast) melalui penawaran tender pada 3 November 2021. "Pabrik tersebut terletak di Klaten, Cibitung, dan Karawang. Seluruh pabrik beton pracetak yang ditawarkan masih beroperasi," tulis manajemen dalam pengumuman tersebut, Senin (11/10).

Rincian harga indikasi untuk pabrik Klaten sebesar Rp 176,50 miliar. Sementara pabrik di Cibitung ditawarkan sebesar Rp 115 miliar, dan pabrik Karawang senilai Rp 417,50 miliar.

Total tiga aset plant tersebut senilai sekitar  Rp 709 miliar. Adapun penjualan pabrik beton tersebut mencakup penjualan tanah dan bangunan pabrik beton pracetak, bangunan pendukung serta mesin, serta  peralatan produksi.

Sekretaris Perusahaan WSBP Fandy Dewanto mengatakan, dana penjualan pabrik ini untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur dalam rangka restrukturisasi kewajiban emiten ini. "WBP tengah berdiskusi dengan seluruh kreditur dalam rangka restrukturisasi keuangan," kata dia, Senin (11/10).

Divestasi aset pabrik precast ini ditargetkan tuntas kuartal IV-2021 atau awal tahun 2022. Perusahaan ini juga berupaya meningkatkan kas masuk dari pembayaran proyek.

Sebagai gambaran, per akhir Juni 2021, total liabilitas WSBP mencapai  Rp 9,20 triliun. 

WSBP juga mengatakan perusahaan memiliki beberapa program kerja hingga akhir tahun. Antara lain penyelesaian restrukturisasi keuangan dengan seluruh kreditur, mengejar target pencapaian pendapatan usaha, optimalisasi penagihan piutang dari proyek-proyek prioritas, dan merealisasikan program divestasi plant perusahaan.

“WBP menyusun strategi untuk mencapai target pendapatan usaha melalui perolehan nilai kontrak baru, refocusing sumber daya untuk produksi, dan penguatan likuiditas untuk modal kerja dengan akselerasi penagihan dari pelanggan,” kata Fandy.

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, harga WSBP turun 0,61% menjadi  Rp 162 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:48 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

Gesit Membangun Bisnis Logistik
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:35 WIB

Gesit Membangun Bisnis Logistik

Menyusuri perjalanan Wijaya Candera membangun bisnis dan sukses memimpin perusahaan logistik MPX Logistic International

Menengok Perkembangan Industri Film Animasi di Indonesia, Jumbo Kian MengInspirasi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 07:49 WIB

Menengok Perkembangan Industri Film Animasi di Indonesia, Jumbo Kian MengInspirasi

Hingga Mei 2025 film Indonesia telah dinikmati oleh 35 juta penonton, tiga kali lipat lebih banyak dibanding film impor.

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Memperluas Jaringan Telekomunikasi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:30 WIB

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Memperluas Jaringan Telekomunikasi

Melongok profil dan strategi bisnis PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) di layanan infrastruktur telekomunikasi

Kabar Gembira, Vale Indonesia (INCO) Menyebar Dividen Tunai Jumbo
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:26 WIB

Kabar Gembira, Vale Indonesia (INCO) Menyebar Dividen Tunai Jumbo

Peluang INCO memperbaiki kinerja hingga akhir tahun ini terbuka lebar. Sentimen positif berasal dari harga nikel 

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar AS Sepanjang Pekan Ini
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar AS Sepanjang Pekan Ini

Rupiah pada akhir perdagangan Jumat (23/5) ditutup menguat 0,67% secara harian ke level Rp 16.217 per dolar Amerika Serikat (AS)

Intraco Penta (INTA) Melirik Pelanggan Baru dari Berbagai Sektor
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:20 WIB

Intraco Penta (INTA) Melirik Pelanggan Baru dari Berbagai Sektor

Untuk mencapai target penjualan, INTA menjajaki ekspansi dengan mengincar segmen pelanggan baru dari sektor pengolahan kayu, emas dan semen

Sekali Lagi, Bukan Rupiah yang Menguat, Tapi Dolar Amerika yang Melemah
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:20 WIB

Sekali Lagi, Bukan Rupiah yang Menguat, Tapi Dolar Amerika yang Melemah

Penguatan rupiah pekan ini utamanya didorong pelemahan dolar AS akibat kekhawatiran investor soal RUU pajak Presiden AS, Donald Trump. 

Pendapatan Perkapita Jakarta Versus Indonesia, Bagaikan Langit dan Bumi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:14 WIB

Pendapatan Perkapita Jakarta Versus Indonesia, Bagaikan Langit dan Bumi

Pendapatan per kapita nominal kita US$ 5.027 atau Rp 80,43 juta per orang per tahun jauh di bawah dua negara itu. Kita di peringkat 116 dunia.

Likuiditas Terseret Perlambatan Ekonomi
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 06:00 WIB

Likuiditas Terseret Perlambatan Ekonomi

Bank Indonesia (BI) mencatat, uang beredar luas (M2) April 2025 mencapai Rp 9.390,0 triliun, tumbuh 5,2% secara tahunan

INDEKS BERITA

Terpopuler