KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk reksadana berbasis efek yang tergolong environmental, social, and governance (ESG) di Indonesia semakin marak. Ini seiring dengan meningkatnya return reksadana tersebut. Studi PwC tahun 2022 mencatat, Asset Under Management (AUM) atau dana kelolaan perusahaan yang berorientasi ESG di Asia Pasifik diproyeksikan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat, dan mencapai US$ 3,3 triliun pada 2026.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, investasi global saat ini mengarah ke investasi berbasis ESG. Tren ini terlihat ke industri reksadana.
Di Tanah Air sudah ada sejumlah reksadana berbasis ESG yang meluncur. Teranyar, reksadana BNP Paribas Indonesia ESG Equity dari BNP Paribas Asset Management.
