KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sesuai prediksi analis yang disurvei KONTAN, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,38% ke 6.061, per Jumat (4/10).
Tapi, bila dihitung dalam sepekan terakhir, IHSG masih merosot 2,19%.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menjelaskan, penutupan positif kemarin hanya rebound teknikal. Sebab, IHSG sudah tertekan sepanjang pekan ini.
Investor mengkhawatirkan pelemahan ekonomi bakal terwujud seiring meningkatnya ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat.
Trump juga mempertimbangkan akan menghapus pencatatan saham (delisting) emiten asal China dari bursa saham AS.
Baca Juga: Hati-hati, Kontraksi Bursa Saham Belum Usai premium
Selain itu, IHSG juga ditekan sentimen negatif potensi indeks manufaktur di AS yang turun ke level terendah 10 tahun terakhir.
Kondisi tersebut sama dengan apa yang dialami beberapa negara di Eropa, Inggris, Jepang, serta China. Ini membuat kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi resesi global terus meningkat.
Baca Juga: Ancaman Resesi di Depan Mata, Cermati Tanda-Tandanya
Dari dalam negeri, eskalasi politik yang sempat memanas membuat indeks saham tertekan. Ini memicu investor asing hengkang dari pasar saham Indonesia.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, salah satu yang memberatkan IHSG pada pekan ini adalah isu pemakzulan Trump.
Baca Juga: Setelah Terkoresi Empat Hari Berturut-turut, IHSG Hari Ini Menguat Ke Level 6.061
"Walaupun respons pasar beragam, tapi adanya gejolak politik membuat pasar bereaksi," jelas dia.
Untuk pergerakan pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG akan bergerak menguat di rentang 6.0306.120.Tapi, kenaikan ini pun cenderung terbatas.