Setelah Terkoresi Empat Hari Berturut-turut, IHSG Hari Ini Menguat Ke Level 6.061

Jumat, 04 Oktober 2019 | 22:25 WIB
Setelah Terkoresi Empat Hari Berturut-turut, IHSG Hari Ini Menguat Ke Level 6.061
[ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah  terkoresi empat hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan penguatan. IHSG hari ini berhasil menguat 0,38% ke level 6.061 pada ahir perdagangan.

Menurut Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas, penguatan IHSG pada hari ini hanya technical rebound saja. “Padahal, pada hari ini sempat menguat 0,6% kemudian posisinya berbalik turun,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Informasi saja, selama sepekan, IHSG hanya bergerak di rentang 6.013–6.019. Berbeda dengan pekan lalu, IHSG mampu bergerak hingga ke level 6.230.

Baca Juga: Tertekan sentimen global, IHSG bergerak stagnan pekan ini

Sukarno menuturkan, sepanjang pekan ini IHSG tertekan karena banyak hal, khususnya faktor eksternal.  

Pertama, ekspektasi pelemahan ekonomi global yang kembali muncul seiring dengan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS) meningkat.

Pemicunya, laporan yang menyebutkan Pemerintahan Donald Trump yang sedang mempertimbangkan akan menghapus emiten asal China dari bursa saham AS.

Kedua, ancaman resesi yang terlihat dari data manufaktur AS yang melemah. Ini tercermin dari data Offsite Manufactured (OSM) AS pada September yang turun ke level 47,8 atau yang terendah dalam 10 tahun belakangan.

Data tersebut juga cukup jauh dari perkiraan pasar sebelumnya, yang mengira data manufaktur AS bakal naik ke level 50,1.

Sementara Sukarno menyebutkan, kondisi tersebut sama dengan apa beberapa negara Eropa, Inggris, Jepang, dan China alami. Sehingga, membuat kekhawatiran pasar terhadap resesi manufaktur global terus meningkat.

Baca Juga: BI: Asing keluar dari pasar saham Rp 840 miliar sepekan terakhir

Di dalam negeri, Sukarno menjelaskan, faktor-faktor memengaruhi IHSG adalah eskalasi politik yang sempat memanas. Oleh karenanya, banyak investor asing yang hengkang dari pasar Indonesia. 

Indonesia juga mengalami pelemahan industri manufaktur, yang tampak dari data Purchasing Managers' Index (PMI) yang masih di bawah 50 yakni 49,1.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, faktor yang juga memberatkan IHSG pada pekan ini adalah isu pemakzulan Trump. “Walaupun respons pasar beragam, ada gejolak politik membuat pasar bereaksi,” jelasnya.

Herditya memproyeksikan, IHSG akan bergerak positif pekan depan, di rentang 6.030 – 6.120. Secara teknikal, pergerakan positif IHSG cenderung terbatas karena secara sinyalnya hanya menguat sesaat. 

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA